Kegiatan di lokasi stockpile, secara teknis untuk menjaga kualitas batubara yang ditambang serta mampu mendukung rencana produksi batubara. Oleh karena itu, perlu adanya pengkajian terhadap penimbunan batubara di stockpile. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini, yaitu area ROM stockpile yang dilengkapi dengan tanggul, saluran terbuka, settling pond, lantai dilapisi batubara kotor, serta luas ROM stockpile 6,78 Ha yang dibagi menjadi tiga area penimbunan yaitu ROM A, ROM B dan ROM C dengan total penerapan kapasitas batubara sebesar 150.000 mt, pemisahan produk batubara berdasarkan kandungan nilai GCV (Gross Calorific Value) dalam ar dan TS (Total Sulfur) dalam adb, pola penimbunan yang yang berjalan di ROM stockpile berupa pola windrow dengan metode layering. Kendala yang menyebabkan penerapan sistem FIFO tidak berjalan dengan baik yaitu meningkatnya jumlah produk dan jumlah penerimaan batuabara, selisih tertinggi antara rencana penerimaan dan rencana penjualan maka total batubara yang harus di timbun di ROM stokpile sebesar 507.503 mt dengan memerlukan luasan area timbunan 7,9605 Ha, jalan 1,8185 Ha, tanggul 0,2665 Ha, dan saluran air 0,2 Ha sehingga total luasan yang diperlukan sebesar 10,24 Ha.Kata kunci: Batubara, Manajemen Stockpile, Penimbunan.
Copyrights © 2019