Pada kondisi yang ada sekarang ini,  dimana masyarakat mulai kritis tentang menyingkapi masalah permasalahan tentang energi listrik dan juga tentang berlakunya  Keputusan  Presiden  Republik  Indonesia Nomor 89 Tahun 2002 Tentang Harga Jual Tenaga Listrik Tahun 2003 yaitu standar mutu pelayanan. Berdasarkan hasil analisa pemadaman pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap, kontribusi terbesar penyebab pemadaman adalah gangguan pada saluran udara TM (SUTM), pemadaman bergilir karena cadangan daya kurang, dan pemadaman karena pemeliharaan  jaringan.  Jika diasumsikan pelanggan terbesar merupakan rumah tangga sesuai tarif dasar listrik, harga per kWh sebesar Rp.1.467,28. Total beban padam sepanjang tahun 2014 sampai dengan tahun2016   sebesar   33.573,03   kWh   atau   setara   Rp.49.261.028,12.  Berdasarkan  analisa  indeks  keandalanSystem Average Interruption  Duration  Indeks  (SAIDI) dan System Average Interuption Frequency Index (SAIFI) pada  PT.  PLN  (Persero)  Rayon Kakap,  tahun 2014 masing-masing        mencapai        angka        284,4128Jam/pelanggan/tahun dan 464,6200 Kali/pelanggan/tahun. Pada  tahun  2015   masing-masing   mencapai  angka195,7928      Jam/pelanggan/tahun      dan      357,6137Kali/pelanggan/tahun.  Pada  tahun  2016  masing-masingmencapai  angka  231,7476  Jam/pelanggan/tahun  dan266,5262    Kali/pelanggan/tahun.    Dengan    demikianberdasarkan indeks keandalan PT.  PLN (Persero) Area Pontianak, indeks keandalan pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap dikategorikan tidak handal. Hal ini seharusnya menjadi rujukan PT. PLN (Persero) untuk memberikan pengurangan tagihan  listrik  kepada konsumen yang diatur pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 2002. Sedangkan berdasarkan indeks keandalan SPLN 68-2 : 1986, IEEE dan WCS indeks keandalan pada PT. PLN (Persero) Rayon Kakap dikategorikan kurang handal.  Kata Kunci : SAIDI, SAIFI, Pemadaman, beban padam, WCS
Copyrights © 2018