Jurnal Kedokteran Brawijaya
Vol 26, No 3 (2011)

Kadar Antioksidan Rendah Meningkatkan Risiko Hemolisis pada Sepsis Neonatus

Budhi, Kamilah (Unknown)
Soemantri, Agustinus (Unknown)
Aminullah, Asril (Unknown)
Suhartono, Suhartono (Unknown)



Article Info

Publish Date
27 Apr 2013

Abstract

Hemolisis  pada  neonatus  sepsis  terjadi  akibat  aktivasi  komplemen  yang  dipicu  oleh  reaksi  inflamasi  sebagai  respons terhadap  invasi  mikroba.  Penyebab  lain  meliputi:  proses    fisiologis,  kelainan  eritrosit  kongenital,  proses  imun,  stres oksidatif ,  obat  dan  enzim  hemolisin.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  membuktikan  hubungan  antara  kadar  antioksidan dengan kejadian hemolisis pada neonatus  sepsis. Penelitian dilakukan dengan desain observasional prospektif ,  nested case-control  pada  94  neonatus  sepsis  yang  terdiri  47  kelompok  kasus  (hemolisis  positif)  dan  47  kelompok  kontrol (hemolisis negatif). Hemolisis ditegakkan dengan kriteria indeks retikulosit > 3 pada hari ke 1 dan hari ke 3. Variabel yang diukur  meliputi: antioksidan  (GPx,  vitamin  E,  vitamin  C)  dan  oksidan  (MDA),  hemolisin.  Pemeriksaan  kadar  MDA,  GPx dengan  metode  spektrofotometri,  vitamin  C    metode  colorimetric  assay,  vitamin  E  metode  ELISA,  hemolisin  dengan media  agar  darah.  Data  dianalisis  dengan  Chi-square,  uji  t  tidak  berpasangan,  Mantel-Haenszel  dilanjutkan    regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan kadar GPx rendah (75µ/gHb), vitamin E rendah ((<17,8 µg/mL) merupakan faktor risiko signifikan terjadinya hemolisis dengan OR berturut-turut 6,14 ,  3,12. Kadar antioksidan rendah (GPx  dan vitamin E) merupakan  prediktor  kuat  terjadinya  hemolisis  pada  neonatus  sepsis.

Copyrights © 2011






Journal Info

Abbrev

jkb

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology

Description

JKB contains articles from research that focus on basic medicine, clinical medicine, epidemiology, and preventive medicine (social medicine). ...