Agustinus Soemantri
Departemen Pediatri Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Hubungan antara Tipe Mutasi Gen Globin dan Manifestasi Klinis Penderita Talasemia Tamam, Moedrik; Hadisaputro, Suharyo; Sutaryo, Sutaryo; Setianingsih, Iswari; Astuti, Rini; Soemantri, Agustinus
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 26, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.469 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2010.026.01.9

Abstract

ABSTRAKThalassemia β di populasi umum  mempunyai manifestasi klinis  yang sangat bervariasi mulai dari thalassemia ringan sampai berat. Penentuan  jenis  mutasi adalah penting  karena pengetahuan tentang tipe mutasi yang mendasari thalassemia-β diperlukan dalam pengelolaan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan antara  tipe mutasi dengan manifestasi klinis penderita thalassemia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional kohort prospective dilaksanakan di Unit Transfusi Darah  (UTD PMI Kota Semarang mulai bulan Januari 2006-Desember 2009. Sampel menggunakan 38 pasien thalassemia  yang dipilih secara purposive sampling dari penderita thalassemia β yang menerima transfusi. Variabel penelitian adalah jenis mutasi gen globin , manifestasi klinis, status gizi, dan kadar Hb sebelum dan sesudah transfusi. Pengukuran kadar Hb dilakukan sebelum transfusi ke-1, setelah transfusi ke-1 dan sebelum transfusi ke-22. Analisis statistik menggunakan uji  dan uji Fisher-exact. Rerata umur subyek penelitian adalah 10,1 ± 3,26 tahun, laki-laki sebesar  16 orang (42,1%) dan perempuan 22 orang (57,9%). Jenis mutasi adalah HbE/ivsnt1-nt5 (55,3%), ivs1-nt5 dan HbE CD35 (masing-masing 13,2%), HbE/ivs1-nt1 (7,9%), dan ivs5-nt1/ivs1, ivs1-nt1/ivs1-nt1, HbE/CD41-42 dan exon 1-2 normal (masing-masing 2,6%). Manifestasi klinis derajat sedang 65,8% dan berat 34,2%. Hasil uji statistik menunjukkan hubungan tidak bermakna antara jenis mutasi dengan manifestasi klinis thalassemia (p=0,5). Jenis tipe mutasi gen globin  tidak berhubungan dengan derajat manifestasi klinis thalassemia.Kata kunci : Manifestasi klinis, talasemia , tipe mutasi
Kadar Antioksidan Rendah Meningkatkan Risiko Hemolisis pada Sepsis Neonatus Budhi, Kamilah; Soemantri, Agustinus; Aminullah, Asril; Suhartono, Suhartono
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 26, No 3 (2011)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.011 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2011.026.03.10

Abstract

Hemolisis  pada  neonatus  sepsis  terjadi  akibat  aktivasi  komplemen  yang  dipicu  oleh  reaksi  inflamasi  sebagai  respons terhadap  invasi  mikroba.  Penyebab  lain  meliputi:  proses    fisiologis,  kelainan  eritrosit  kongenital,  proses  imun,  stres oksidatif ,  obat  dan  enzim  hemolisin.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  membuktikan  hubungan  antara  kadar  antioksidan dengan kejadian hemolisis pada neonatus  sepsis. Penelitian dilakukan dengan desain observasional prospektif ,  nested case-control  pada  94  neonatus  sepsis  yang  terdiri  47  kelompok  kasus  (hemolisis  positif)  dan  47  kelompok  kontrol (hemolisis negatif). Hemolisis ditegakkan dengan kriteria indeks retikulosit > 3 pada hari ke 1 dan hari ke 3. Variabel yang diukur  meliputi: antioksidan  (GPx,  vitamin  E,  vitamin  C)  dan  oksidan  (MDA),  hemolisin.  Pemeriksaan  kadar  MDA,  GPx dengan  metode  spektrofotometri,  vitamin  C    metode  colorimetric  assay,  vitamin  E  metode  ELISA,  hemolisin  dengan media  agar  darah.  Data  dianalisis  dengan  Chi-square,  uji  t  tidak  berpasangan,  Mantel-Haenszel  dilanjutkan    regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan kadar GPx rendah (75µ/gHb), vitamin E rendah ((<17,8 µg/mL) merupakan faktor risiko signifikan terjadinya hemolisis dengan OR berturut-turut 6,14 ,  3,12. Kadar antioksidan rendah (GPx  dan vitamin E) merupakan  prediktor  kuat  terjadinya  hemolisis  pada  neonatus  sepsis.
SKOR KEBOCORAN VASKULER SEBAGAI PREDIKTOR AWAL SYOK PADA DEMAM BERDARAH DENGUE Setiati, Tatty Ermin; Retnaningsih, Anastasia; Supriatna, Mohmad; Soemantri, Agustinus
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 21, No 1 (2005)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.547 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2005.021.01.4

Abstract

The prediction of shock in Dengue Hemorrhagic Fever is difficult to made, hence, is difficult to detect  shock as early as possible. This results in delayed management and ultimately can cause death. Serum levels of protein, albumin, hematocrit, and PEI which are markers of vascular leakage hoped to be able to be used as predictor of  shock in DHF. The aim of this study was to develop a scoring system, the Vascular Leakage Score (VLS) that could be used as the predictor of shock and to define the probability ofshock from each total score. This was a cross-sectional, observational analytic study, in RSDK, Semarang from 2001-2003. The samples were 138 children with DHF, aged 3-14 years old, divided into 52 cases of DHF without shock, and 76 cases of Dengue Shock Syndrome. Serum levels of protein, albumin, PEI, and hematocrit were obtained at admission. Then, a classification was made upon the four parameters mentioned above, based on the ROC curve analysis from the previous studies, and based on the WHO’s criteria. To develop a formula for VLS, we gave points-weight for each parameter to calculate the β-coefficient, then continued with calculation of DSS probability based on total combination of the four categories above, using a logistic-regression analysis of multivariate.