Menggigil pasca-anestesia dapat merugikan metabolisme tubuh. Salah satu cara yang diduga efektif secara farmakologis adalah dengan penambahan fentanyl intratekal saat dilakukan anestesi spinal. Penelitian eksperimental acak tersamar ganda dilakukan di kamar operasi RSU dr . Syaiful Anwar Malang untuk mengetahui efek fentanyl intratekal terhadap kejadian menggigil pada pasien seksio sesaria dengan anestesia spinal. Pasien yang menjalani operasi seksio sesaria sebanyak 40 orang, dibagi secara acak berdasarkan kelompok fentanyl 20 µg ditambahkan pada bupivacaine 0,5%H 10 mg dan kelompok bupivacaine 0,5%H 10 mg murni. Setelah dilakukan anestesi spinal, pasien dievaluasi dan dicatat tiap 5 menit sampai menit ke 60. Kejadian dan intensitas menggigil diukur dengan skala Crossley dan Mahajan. Hasil kedua kelompok dibandingkan menggunakan uji t tidak berpasangan, uji korelasi waktu pengukuran dan kejadian menggigil, uji fisher exact test, serta uji ANOVA dan Post Hoc untuk mengevaluasi masing-masing derajat menggigil. Hasil uji t menunjukkan kejadian menggigil pada kelompok kontrol lebih tinggi daripada kejadian menggigil pada kelompok perlakuan (p=0,002). Uji Fisher exact test menunjukkan hubungan signifikan (p=0,006) antara perlakuan dengan kejadian menggigil. Kelompok kontrol risiko untuk mengalami kejadian menggigil bila dibandingkan kelompok perlakuan (OR=10,99; 95% CI= 2,00?58,82).
Copyrights © 2012