Laksono RM
Laboratorium Anesthesiologi dan T erapi Intensif Rumah Sakit Umum Daerah Dr . Saiful Anwar Malang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FENTANYLINTRATEKAL MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI SPINAL PADA SEKSIO SESARIA RM, Laksono; Isngadi, Isngadi
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.096 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2012.027.01.9

Abstract

Menggigil pasca-anestesia dapat merugikan metabolisme tubuh. Salah satu cara yang diduga efektif secara farmakologis adalah dengan penambahan fentanyl  intratekal saat dilakukan anestesi spinal. Penelitian eksperimental acak tersamar ganda  dilakukan  di  kamar  operasi  RSU  dr .  Syaiful  Anwar  Malang untuk  mengetahui  efek  fentanyl  intratekal  terhadap kejadian  menggigil  pada  pasien  seksio  sesaria  dengan  anestesia  spinal.  Pasien  yang  menjalani  operasi  seksio  sesaria sebanyak  40  orang,  dibagi  secara  acak  berdasarkan  kelompok  fentanyl  20  µg  ditambahkan  pada  bupivacaine  0,5%H  10  mg dan kelompok bupivacaine  0,5%H 10 mg murni. Setelah dilakukan anestesi spinal, pasien dievaluasi dan dicatat  tiap  5 menit sampai  menit ke  60.  Kejadian  dan  intensitas  menggigil  diukur  dengan  skala  Crossley  dan  Mahajan. Hasil  kedua kelompok dibandingkan menggunakan uji t  tidak  berpasangan, uji korelasi waktu  pengukuran dan kejadian menggigil, uji fisher  exact  test,  serta  uji  ANOVA  dan  Post  Hoc  untuk  mengevaluasi  masing-masing  derajat  menggigil.  Hasil  uji  t menunjukkan  kejadian  menggigil  pada  kelompok  kontrol  lebih  tinggi  daripada  kejadian  menggigil  pada  kelompok perlakuan (p=0,002).  Uji  Fisher exact test  menunjukkan hubungan signifikan (p=0,006)  antara perlakuan dengan kejadian menggigil.  Kelompok  kontrol  risiko  untuk  mengalami  kejadian  menggigil  bila  dibandingkan  kelompok  perlakuan (OR=10,99;  95%  CI=  2,00?58,82).