Angka kematian pada Instalasi Gawat Darurat merupakan indikator penting kinerja rumah sakit. Data angka kematian pada tahun 2013 sangat tinggi, baik GDR, NDR maupun kematian di IGD ≤ 24jam. Kajian dilakukan untuk mengevaluasi penyebab masalah tingginya angka kematian ≤ 24jam di IGD. Untuk mencari akar penyebab masalah digunakan analisis tulang ikan (fishbone) dengan data dari observasi, wawancara yang dibahas melalui FGD. Dalam memilih alternatif solusi digunakan teori tapisan Mc Namara. Gambaran pola kematian menunjukkan kematian terbesar pada 6-12 jam pertama yang juga dipengaruhi jenis morbiditas dan usia pasien. Analisis akar masalah mengidentifikasi faktor pre-hospital, sumberdaya manusia, dan kinerja monitoring komite mutu sebagai determinan keterlambatan penanganan yang dapat meningkatkan risiko kematian. Faktor kontributor utama adalah belum optimalnya standar prosedur operasional pengelolaan emergency meskipun response time sudah cukup optimal sehingga perlu dilakukan emergency drill secara berkala.Kata Kunci: Angka kematian, emergency drill, Instansi Gawat Darurat (IGD), Standar Prosedur Operasional (SPO)
Copyrights © 2015