Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor yang Mempengaruhi Cakupan Layanan Farmasi di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Herjunianto, Herjunianto; Wardhani, Viera; Prihastuty, Jany
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.083 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2014.028.01.15

Abstract

Cakupan layanan farmasi merupakan indikator penting mutu layanan dan mempengaruhi pendapatan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mencari akar masalah pembelian resep instalasi rawat jalan di farmasi (pharmacy coverage) rumah sakit yang tidak optimal. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi alur pelayanan rawat jalan dan farmasi serta potensi permasalahan sebagai dasar dalam mengidentifikasi akar masalah melalui observasi, ghost shopping, wawancara dan survei harga obat. Penentuan akar masalah menggunakan metode “5 Whys”. Akar masalah pengambilan resep obat di farmasi tidak optimal antara lain karena keterlambatan praktek dokter, kurangnya komunikasi perawat maupun petugas farmasi kepada pasien, sistem administrasi dan informasi rumah sakit tidak real time, kurangnya sarana penunjang dan pengalih perhatian pasien saat menunggu yang mempengaruhi persepsi waktu tunggu. Meskipun waktu aktual yang dibutuhkan untuk mendapatkan layanan di rawat jalan masih sesuai Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, namun seringkali pasien menilai lama dalam menunggu untuk mendapatkan layanan sehingga tidak puas. Hal ini dimungkinkan karena adanya perbedaan antara harapan dan kenyataan layanan yang diterima. Pengelolaan persepsi waktu tunggu dapat menjadi kunci bagi rumah sakit untuk meningkatkan cakupan layanan farmasi.Kata Kunci: Instalasi rawat jalan, pelayanan farmasi, waktu tunggu
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingginya Angka Kematian di IGD Rumah Sakit Limantara, Rudy; Herjunianto, Herjunianto; Roosalina, Arma
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.013 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2015.028.02.15

Abstract

Angka kematian pada Instalasi Gawat Darurat merupakan indikator penting kinerja rumah sakit. Data angka kematian pada tahun 2013 sangat tinggi, baik GDR, NDR maupun kematian di IGD ≤ 24jam. Kajian dilakukan untuk mengevaluasi penyebab masalah tingginya angka kematian ≤ 24jam di IGD. Untuk mencari akar penyebab masalah digunakan analisis tulang ikan (fishbone) dengan data dari observasi, wawancara yang dibahas melalui FGD. Dalam memilih alternatif solusi digunakan teori tapisan Mc Namara. Gambaran pola kematian menunjukkan kematian terbesar pada 6-12 jam pertama yang juga dipengaruhi jenis morbiditas dan usia pasien. Analisis akar masalah mengidentifikasi faktor pre-hospital, sumberdaya manusia, dan kinerja monitoring komite mutu sebagai determinan keterlambatan penanganan yang dapat meningkatkan risiko kematian. Faktor kontributor utama adalah belum optimalnya standar prosedur operasional pengelolaan emergency meskipun response time sudah cukup optimal sehingga perlu dilakukan emergency drill secara berkala.Kata Kunci: Angka kematian, emergency drill, Instansi Gawat Darurat (IGD), Standar Prosedur Operasional (SPO)
Modified High-Fat High-Sucrose Diet Promotes Obesity and Alters Colonic Cytokines Novita, Bernadette Dian; Wedharga, I Gede Putu Adhi; Tjahjono, Yudy; Wijaya, Hendy; Theodora, Imelda; Ervina, Martha; Wilianto, Yufita Ratnasari; Dewi, Sianty; Parengkuan, Irene Lingkan; Herjunianto, Herjunianto; Ghasani, Sabrina Maria; Limantoro, Michael Christian; Jaya, Ferdinand Wiliam
The Indonesian Biomedical Journal Vol 17, No 5 (2025)
Publisher : The Prodia Education and Research Institute (PERI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18585/inabj.v17i5.3807

Abstract

BACKGROUND: Western dietary patterns are often associated with increasing non-communicable diseases, including inflammatory bowel disease (IBD). In experimental models, a high-fat high-sucrose (HFHS) diet is used to mimic metabolic and inflammatory effects of such diets, however the data regarding colonic inflammation in Indonesia remain limited. Therefore, this study was conducted evaluated the impact of HFHS feeding on colonic interleukin (IL)-6, IL-10 expression, and the IL-6/IL-10 ratio.METHODS: Six weeks old male C57BL/6 mice were randomly assigned to a normal fat diet (NFD) or HFHS diet group and fed ad libitum for 8 weeks. Colonic tissues were collected, and IL-6 and IL-10 expression was analyzed by immunohistochemistry.RESULTS: HFHS-fed mice showed significant increases in body weight (increased by 22.44%, p=0.0047) and caloric intake (increased by 125.17%, p=0.0000), confirming obesity induction. Colitis was also evident, with higher histological colitis scores (p=0.0072). However, colonic IL-6 (increased by 9.12%, p=0.1236), IL-10 (increased by 1.49%, p=0.8013), and the IL-6/IL-10 ratio (increased by 7.38%, p=0.4000) showed no significant differences compared to NFD.CONCLUSION: In C57BL/6 mice, an 8-week modified HFHS diet induced obesity, increased caloric intake, and mucosal injury, but did not significantly alter colonic IL-6, IL-10, or their ratio. This suggests preserved mucosal immune homeostasis consistent with an early compensatory phase rather than overt cytokine-driven inflammation. Longer or more intensive exposure may disrupt this balance, highlighting the need for further studies to define the temporal threshold and clarify immune microbiome interactions in colitis progression.KEYWORDS: high-fat high-sucrose diet, colon inflammation, IL-6, IL-10, obesity mice