Inspirasi Manajemen Pendidikan
Vol 6, No 1 (2018): Inspirasi Manajemen Pendidikan

MANAJEMEN SISTEM PEMBAYARAN KUPON LAYANAN KANTIN SEHAT DI SMP  NEGERI 1 SURABAYA

Fatmawatiningsih, Indasa (Unknown)



Article Info

Publish Date
09 Jan 2018

Abstract

MANAJEMEN SISTEM PEMBAYARAN KUPON LAYANAN KANTIN SEHAT Di SMP  NEGERI 1 SURABAYA   Indasa Fatmawatiningsih 13010714021   Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya indasa.fatmawati@gmail.com   Syunu Trihantoyo Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya aboutsyunu@gmail.com   Abstrak Pengelolaan Kafetaria Sekolah dapat mencapai sasaran yang diharapkan salah satunya dengan adanya bentuk layanan di kantin menurut Koesmintardjo yang meliputi self service system, wait service system, dan tray service system. Sistem pembayaran Kupon pada Layanan Kantin Sehat merupakan inovasi baru dari bentuk pelayanan di Kantin.. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dalam mendukung penerapan sistem pembayaran kupon pada layanan kantin sehat di SMP Negeri 1 Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipasi pasif, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara mengkondensasi data, penyajian data, dan verifikasi data. Kemudian pengecekkan keabsahan data dilakukan dengan kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) perencanaan sistem pembayaran kupon pada layanan kantin sehat diterapkan dengan tujuan meningkatkan kejujuran siswa dan memberikan keadilan antara sekolah dengan pedagang di kantin, adanya penerapan layanan kantin sehat dan kerjasama antara sekolah dengan LBB Ganesa Operation sebagai bentuk kompensasi merupakan salah satu alasan dterapkannya sistem pembayaran kupon. (2) pelaksanaan sistem pembayaran kupon dilaksanakan secara sistematis mulai dari kegiatan pembagian jumlah kupon oleh pengelola kupon kepada petugas kupon yang akan dijual, kegiatan penjualan kupon oleh petugas kupon di kantin, kegiatan siswa dalam membeli kupon sebelum membeli makanan, dan kegiatan terakhir kegiatan penyetoran oleh pedagang kepada pengelola kupon baik berupa kupon maupun uang dengan sistem pemotongan hasil sebesar 10% sebagai bentuk kontribusi terhadap sekolah. (3) evaluasi sistem pembayaran kupon layanan kantin sehat berupa evaluasi internal oleh sekolah dan evaluasi eksternal oleh Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang dilakukan dalam bentuk mengawasi langsung proses jalannya sistem pembayaran kupon di kantin, serta dalam bentuk rapat dan sosialisasi yang dilakukan di awal semester dan akhir semester.   Kata kunci: Sistem Pembayaran Kupon, Layanan Kantin Sehat   MANAGEMENT OF COUPON PAYMENT SYSTEM HEALTHY CARE SERVICES IN SMP NEGERI 1 SURABAYA   Abstract Management the cafetaria schools can reach the goal of expected one of them is by the forms of services in the canteen according to Kusmintardjo which includes self service system, wait service system, and try service system. The payment system at services canteen healthy is new innovation from the types of services in the canteen. As for the purpose of this research is to explain and analyze the planning process, the implementation and evaluation in supports the implementation of the payment system coupon at canteen health services junior high schools 1 Surabaya. The study adopted qualitative approaches to the study cases. Technique data collection use observation participation passive, interviews and documentation. Data Analysis done by means of condensing data, presentation of data, and verification of data. Then check validity of data was undertaken with credibility, transferability, dependability, and confirmability. The result of this research shows that (1), feel that te payment system planning at the office of a weighted average coupon on the services bill of health on sunday applied at the canteen but only with the aim of enhancing honesty of students and infuse the fairness between schools with traders in the canteen, the application of services the canteen healthy and cooperation between schools with LBB Ganesa Operation as a form of compensation is one of the reasons implementation the payment system coupons. (2) the implementation of the payment system carried out systematically starting from activities the distribution of total coupons by the coupons to the officer coupons that will be sold, the sales activity by the coupon voucher in the canteen, students activity in purchasing voucher before buying foods, and the last activities by the payment to the managements in coupons and coupon money as a resultas of cutting 10% as a contribution to school.  (3) evaluation of healthy canteen voucher service payment system in the form of internal evaluation by school and external evaluation by Dinas Kesehatan and Puskesmas conducted in the form of direct supervision of the process of running the coupon payment system in canteen, and in the form of meeting and socialization conducted at the beginning of semester and end of semester.   Keywords: the payment system coupons, canteen halthy services   PENDAHULUAN Manajemen Layanan Khusus Sekolah berperan aktif dalam penunjang pelaksanaan kegiatan belajar dan pembelajaran peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung. Layanan Khusus di sekolah ditujukan untuk peserta didik dapat melengkapi usaha pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Keberhasilan pencapaian tujuan penddikan diantaranya harus ditunjang dengan pusat sumber belajar, pusat kesehatan sekolah, bimbingan sekolah dan kantin sekolah (Rohiat, 2010: 28). Kantin sekolah merupakan bagian integral sekolah yang secara tidak langsung dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi warga sekolah.   Sebagai sebuah institusi pedidikan, sekolah berperan penting dalam usaha promosi kesehatan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar anak usia sekolah menghabiskan 4-8 jam sehari berada di lingkungan sekolah khususnya sekolah yang menerapkan full day school yang mana menghabiskan waktu lebih banyak di sekolah. Jumlah anak usia 7-12 tahun pada 2012 adalah 26.636.660 jiwa dan lebih dari 90% aktif belajar di sekolah. Untuk kelompok usia <15 adalah 70.656.132 jiwa dan sekitar 85% aktif di sekolah (Pusat Data dan Informasi, 2012). Berdasarkan data tersebut bahwasanya sekolah memiliki peluang yang besar untuk menciptakan pola hidup sehat yaitu melalui pelaksanaan layanan kantin sehat di sekolah. Adanya kantin sekolah yang sehat diharapkan siswa tidak akan jajan diluar sekolah selama jam sekolah serta mendapatkan asupan makanan yang sehat. Sebagai satuan pendidikan, sekolah bertanggungjawab dalam melaksansakan proses pembelajaran  termasuk menjaga dan melaksanakan kesehatan jasmani dan rohani peserta didik melalui layaan kantin sehat di sekolah sehingga tidak hanya bertugas dalam mengembangkan ilmu pengetahuan,keterampilan dan si siswa saja (Mulyasa, 2011: 52) . Berdasarkan pernyataan tersebut bahwasanya dengan diterapkan pelayanan kantin sehat di sekolah akan menciptakan manusia yang sehat dan secara tidak langsung mendukung siswa dalam menggapai ilmu sehingga menjadi manusia yang cakap, cerdas dan kreatif. Pernyataan tersebut di dukung oleh UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Tujuan Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa “Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Berdasarkan pernyataan tersebut, sebuah teori menyatakan bahwa “Pelaksanaan program kafetaria sekolah dapat diterapkan dengan jenis layanan kafetaria yang meliputi sistem pelayanan dimana pembeli melayani sendiri (Self service system), sistem pelayanan dimana pembeli menunggu dilayani petugas kantin sesuai dengan pesanan (Wait service system), sistem pelayanan dimana pembeli dilayani petugas kantin dan penyajian makanannya dengan menggunakan baki atau nampan (Tray service system) (Kusmintardjo, 1993: 60). Penerapan layanan kantin di sekolah dengan menggunakan sistem pembayaran melalui kupon merupakan salah satu inovasi baru bentuk pelayanan di kantin sekolah yang sudah diterapkan oleh beberapa sekolah di Indonesia. dengan memanfaatkan kupon sebagai alat pembayaran untuk membeli makanan dan minuman. Siswa sebelum membeli makanan harus menukarkan uang dengan kupon yang sudah disediakan oleh petugas kantin sebelum digunakan untuk membeli makanan yang diinginkan siswa. Penerapan sistem pembayaran melalui kupon dalam layanan kantin sehat memiliki beberapa tujuan diantaranya yaitu pertama meningkatkan kejujuran dan kesabaran siswa dalam membeli di kantin, kedua memberikan keadilan dan kemudahan kepada pedagang dalam membayar sewa stand, ketiga meminimalisir siswa jajan diluar sekolah yang mana jajanan di luar sekolah belum tentu higenis dan sehat bagi siswa. Keempat memudahkan penjual dan warga sekolah dalam bertransaksi di kantin. Dimana tujuan tersebut secara tidak langsung juga mendukung terlaksananya program kantin sehat disekolah. Sekolah sebagai satuan pendidikan untuk dapat memerankan peranan penting dalam mempromosikan hidup sehat. pesan promosi kesehatan dapat disampaikan di sekolah memungkinkan siswa untuk mengembangkan sikap dan keterampilan. Dengan mengptimalkan beberapa faktor-faktor pendukung diantaranya adalah faktor-faktor personal, lingkungan di dalam sekolah maupun sekitar sekolah, sumber daya yang tersedia, siswa dan warga sekolah” (Faiza Mahren dalam jurnalnya Food Sold in and Around the School: Is it Worth the Students’ Pocket money?, 2010) Berdasarkan data dan pernyataan tersebut dapat yang menjelaskan mengenai pentingnya penerapan layanan kantin sehat disekolah serta pentingnya bentuk pelayanan di kantin yang baik dan efektif bagi siswa. secara tidak langsung mendukung jalannya kantin sehat sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penerapan kantin sehat dan lingkungan sehat di sekolah dapat mendukung siswa dalam pembiasaan pola hidup sehat yakni dengan terbiasa memilih dan makan makanan yang sehat selain itu penerapan sistem pembayaran melalui kupon merupakan salah satu upaya sekolah untuk mendukung pelaksanaan layanan kantin sehat itu sendiri agar berperan secara optimal serta memberikan sistem pelayanan yang baik, efektif dan efisien bagi siswa maupun sekolah. Salah satu keistimewaan dan keunikan yang menjadi perhatian peneliti bahwasanya SMP Negeri 1 Surabaya konsisten melaksanakan layanan kantin sehat dengan menggunakan bentuk pelayanan sistem pembayaran melalui kupon yang mana bentuk kupon yang digunakan mencakup pecahan Rp.1.000,. Rp.2.000,. dan Rp5.000 rupiah. Sistem pembayaran melalui kupon merupakan inovasi baru dalam bentuk layanan pada kantin sekolah serta belum semua sekolah melaksanakan sistem pembayaran melalui kupon. Sistem pembayaran kupon pada layanan kantin sehat di lembaga ini diterapkan untuk memberikan keadilan kepada pedagang dalam membayar stand dan mempermudah pengaturan penyewaan stand antara penjual dan pihak sekolah. selain itu Sistem pembayaran melalui kupon diterapkan untuk mempermudah pelayanan di kantin antara penjual dan siswa. Hal laian yang mendasari diterapkannya sistem pembayaran kupon pada layanan kantin sehat yaitu untuk meningkatkan kejujuran siswa, guru dan pedagang. Lembaga ini juga bekerjasama dengan puskesmas setempat untuk melakukan pengawasan dan evaluasi keamanan pangan kantin sekolah. Penerapn sistem pembayaran kupon dilaksanakan atas kerjasama dengan Lembaga Bimbingan Belajar. Sistem Pembayaran kupon pada layanan kantin sehat ini secara tidak langsung mendukung penerapan layanan kantin sehat dan kemungkinan juga berkontribusi dalam pengembangan sekolah Atas dasar itulah, peneliti tertarik untuk mengkaji Manajemen sistem pembayaran melalui kupon pada layanan kantin sehat di SMP Negeri 1 Surabaya. Keefektifan penerapan sistem pembayaran kupon tidaklah lepas dari adanya suatu proses manajemen yang baik, Berdasarkan latar belakang diatas, maka fokus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut  : Perencanaan sistem pembayaran kupon layanan kantin sehat di SMP Negeri 1 Surabaya Pengorganisasian sistem pembayaran kupon layanan kantin sehat di SMP Negeri 1 Surabaya Evaluasi sistem pembayaran kupon layanan kantin sehat di SMP Negeri 1 Surabaya METODE Penilitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus Peneliti berpandangan bahwa untuk mengungkap substansi dan makna kebenaran dalam penelitian ini diperlukan pengamatan yang mendalam dengan latar alami (natural setting). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll., secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah dengan berusaha mengkonstruksi realitas dan memahami makna dari permasalahan  yang ada. (Moleong ,2011:6). Penjelasan tersebut sesuai dengan konteks dan fokus penelitian yang ingin menganalisis tentang Manajemen Sistem Pembayaran Kupon Layanan Kantin Sehat di sekolah dengan membangun dan memahami makna yang ada. Pemilihan studi kasus berkaitan dengan penyesuaian dan kondisi permasalahan yang terjadi di lapangan karena berupa satu permasalahan dan untuk mempertahankan keutuhan dari objek yang diteliti (Ulfatin, 2015:25). Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Surabaya adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Jl. Pacar No. 4-6 Kelurahan Ketabang, Kecamatan Genteng Kota Surabaya. Menurut Moleong (2012:168). Pada penelitian ini peneliti berperan sebagai instrumen kunci peneliti yaitu sebagai pengumpul data. Menurut Lofland dan lofland (Moleong, 2012:157)  mengatakan bahwa “Sumber data utama dalam melakukan sebuah penelitian kualitatif adalah berupa kata-kata dan tindakan dan selebihnya dapat berupa dokumen arsip dan lainnya”. Sumber data dalam penelitian ini dibagi menjadi sumber data person yang diperoleh dari informan, place yang diperoleh dari tempat penelitian, dan paper yang diperoleh dari dokumen atau catatan dari hasil penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi pasif, dan studi dokumentasi. Data yang baik adalah data yang valid dan dapat dianalisis oleh karena itu, maka diperlukan teknik-teknik untuk menggali dan mengumpulkan data tersebut. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2014:308). Kegiatan dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah penuh. Adapun dalam analisis data tersebut meliputi data reduction, display dan conclusion drawing/ verification. (Miles dan Hibermen (dalam Sugiyono, 2014:246) Sedangkan Menurut Sugiyono (2014: 270) mengungkapkan bahwa dalam pengujian keabsahan data metode kualitatif menggunakan teknik. Teknik meliputi credibility (kredibilitas), transferability (Transferabilitas), dependability  (reliabilitas), dan confirmability (objektivitas). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil temuan penelitian di SMP Negeri 1 Surabaya berdasarkan tiga fokus penelitian, (1) Perencanaan sistem pembayaran kupon layanan kantin sehat di SMP Negeri 1 Surabaya; (2) Pelaksanaan sistem pembayaran kupon layanan kantin sehat di SMP Negeri 1 Surabaya; (3) Evaluasi sistem pembayaran kupon layanan kantin sehat di SMP Negeri 1 Surabaya yaitu: Perencanaan sistem pembayaran kupon layanan kantin sehat di SMP Negeri 1 Surabaya Sistem pembayaran kupon diterapkan untuk mengoptimalkan layanan kantin sehat dalam mendukung jalannya program sekolah sehat. Adapun kantin sehat di SMP Negeri 1 Surabaya yaitu terdapat logo dari Dinas Kesehatan sebagai kantin sekolah terdaftar terdapat tempelan nilai gizi makanan yang dijual pada etalase masing-masing pedagang, terdapat spanduk yang bertuliskan kantin bebas 5P, ruangan kantin yang bersih dan rapi. Sistem pembayaran kupon diterapkan dengan tujuan meningkatkan kejujuran siswa, guru dan pedagang, memberikan keadilan bagi pedagang dalam sistem pembayaran sewa stand. Sistem pembayaran kupon diterapkan karena adanya kerjasama dengan LBB Ganesa Operation (GO) sebagai bentuk kompensasi, yang mana GO sebagai pihak yang mencetak dan menyediakan kupon.  Tahapan awal mula pengadaan kupon dimulai dari  bapak Wawan selaku wakil kepala sekolah yang menghubungi pihak LBB untuk dibuatkan beberapa kupon yang meliputi pecahan Rp. 1.000,. Rp. 2.000,. dan Rp. 5.000 atas kesepakatan kepala sekolah. kupon didistribusikan kepada yang mengurusi kupon. pembentukan jadwal petugas kupon yang bertugas untuk menjual kupon setiap harinya. bentuk pengontrolannya sekolah membuat form bukti penyerahan kupon sebagai bentuk pelaporan yang mana dari tahun ke tauhun selalu ada perbaikan. Pada kegiatan perencanaan ini sistem pembayaran kupon melibatkan kepala sekolah, petugas kupon (guru),  petugas piket, staf TU (pengelola kupon), Penanggungjawab Kantin itu sendiri dan juga stakeholder sekolah yang memiliki peran berbeda-beda lainnya. Kegiatan tersebut dilaksanakan atas keputusan bersama dan musyawarah bersama antara stakeholder yang berkaitan, siswa, dan pedagang/penjual di kantin. Pada perencanaan sistem pembayaran kupon belum adanya peraturan secara tertulis terkait dengan sistem kerja sistem pembayaran kupon seperti juknis dan juklak melainkan hanya perjanjian kesepakatan antara sekolah dan pedagang terkait dengan sistem layanan kantin sehat dan sistem sewa stand.   Pelaksanaan Sistem Pembayaran Kupon Layanan Kantin Sehat di SMP Negeri 1 Surabaya Pelaksanaan sistem pembayaran kupon layanan kantin sehat dilakukan di awali dengan pembagian jumlah kupon kepada petugas penjual kupon di ruang TU oleh pengelola kupon, petugas kupon yang berjaga pada istirahat pertama maupun istirahat kedua harus us sudah berada di kantin sebelum siswa datang, kemudian petugas kupon harus melayani siswa yang ingin membeli kupon, setelah kegiatan istirahat selesai baik petugas kupon dan pedagang menyetorkan hasil yang diperoleh kepada bagian pengelola kupon. Petugas kupon  yang bertugas berjualan kupon maupun petugas pihet yang bertugas mengontrol jalannya kantin sudah diatur dan terjadwal, baik itu pada istirahat pertama dan kedua. Adapun petugas kupon yang bertugas adalah ibu guru yang diberi tugas untuk berjualan kupon. Pelaksanaan sistem pembayaran kupon di kantin dilmulai pukul 09.00 sampai 09.30 wib sedangkan istirahat kedua jam 11.30 sampai 12.30 WIB yaitu menyesuaikan jam istirahat di kantin. Siswa dalam membeli kupon/ menggunakan kupon disesuaikan berdasarkan kebutuhan makananan yang diinginkan pada saat itu dalam arti membeli kupon setiap hari sebesar Rp 10.000 sampai Rp 20.000, namun disisi lain terdapat juga siswa yang membeli kupon untuk satu bulan yaitu sebesar Rp 300.000,. Pelaksanaan Sistem pembayaran kupon diakhiri dengan kegiatan penyetoran yang dilakukan oleh pedagang daln petugas kupon yang bertugas. Petugas kupon selesai berjualan harus menyetorkan hasil penjualan kupon kepada bagian pengelola kupon begitupun Pedagang wajib menyetorkan hasil kupon yang diperoleh setiap harinya untuk ditukarkan dalam bentuk kupon dengan  pemotongan 10% dari hasil pemasukan tersebut sesuai dengan form yang sudah disediakan oleh sekolah. Sistem pembayaran kupon merupakan bentuk pelayanan baru di kantin dimana Siswa diwajibkan menukarkan atau membeli kupon terlebih dahulu sebelum membeli makanan pada petugas kupon ketika jam istirahat.  Selain merupakan sebuah inovasi bentuk pelayanan di kantin, penerapan sistem pembayaran kupon juga memudahkan siswa dalam memperoleh kembalian uang kecil ketika membeli, siswa tidak perlu menunggu terlalu lama ketika membeli hanya untuk menunggu kembalian. Selain itu siswa lebih disiplin dan sabar dalam membeli kupon, meningkatkan kejujuran siswa , serta pedagang lebih dipermudah dalam membayar  stand. Pada Pelaksanaan sistem pembayaran kupon terdapat beberapa kendala dan permasalahan diantaranya masih adanya siswa yang  terkadang  menggunakan uang untuk membeli, penjual yang tidak jujur dan terbuka apabila menerima uang dari siswa,  jumlah pemasukan yang kurang dari pengeluaran, banyaknya kupon seribu dan duaribu yang hilang, kupon banyak yang sudah tidak layak pakai (rusak). Kendala-kendala tersebut secara tidak langsung mempengaruhi penurunan penjualan kupon dan penurunan pendapatan dari beberapa pedagang. sehingga pada bagian pengelola kupon (TU) harus menghitung ulang dikarenakan seringnya ketidaksesuaian antara jumlah kupon yang terjual dengan pemasukan yang diperoleh yang menyebabkan pemasukan lebih rendah dari pengeluaran. Penanggungjawab kantin, kepala sekolah maupun staf terkait selalu berupaya untuk meminimalisir dan mengatasi kendala yang terjadi dengan selalu menghimbau siswa agar selalu jujur dengan menukarkan kupon terlebih dahulu sebelum membeli, begitupun pedagang juga dihimbau agar selalu jujur dan menyetorkan semua pemasukan yang diperoleh baik itu kupon maupun uang sehingga tujuan dari sistem pembayaran kupon itu sendiri yaitu memberikan keadilan dan meningkatkan kejujuran itu dapat tercapai dengan baik. bahkan sanksi terkadang juga diberikan kepada yang sudah beberapa kali melanggar. Kontribusi dari hasil pendapatan kupon masuk kedalam khas sekolah nantinya dapat digunakan untuk membiayai kegiatan yang tidak tercover oleh BOS Evaluasi Sistem Pembayran Kupon Layanan Kantin Sehat di SMP Negeri 1 Surabaya Kegiatan evaluasi dilakukan secara rutin atau berkala baik secara internal yaitu oleh kepala sekolah, pengelols kantin serta staf terkait lainnya maupun eksternal eksternal oleh Dinaskesehatan dan Puskesmas setempat Kegiatan evaluasi baik pengawasan, maupun penilaian dilakukan dalam bentuk mengawasi langsung proses jalannya sistem pembayaran kupon di kantin , serta dalam bentuk rapat dan sosialisasi yang dilakukan di awal semester dan akhir semester Pengawasan dari Dinas kesehatan dan Puskesmas setempat dilakukan secara berkala yaitu tiga bulan sekali. Kegiatan meliputi mengecek kondisi kantin, dan mengevaluasi kondisi kantin. Evaluasi oleh Dinas kesehatan dilakukan ketika ada lomba (event) sedangkan Puskesmas secara rutin. Evaluasi sistem pembayaran kupon meliputi adanya sistem pelaporan dari bagian administrasi kupon kepada bendahara sekolah yang dilakukan setiap satu minggu sekali sehingga pengelolaan kupon tetap terkontrol dengan baik PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.     Perencanaan Sistem Pembayaran Kupon Sistem Pembayaran kupon dilaksanakan sejak tahun 2015 dengan tujuan meningkatkan kejujuran siswa, guru, dan penjual itu sendiri serta memberikan keadilan bagi penjual dalam membayar uang sewa stand dengan sistem pemotongan 10% Penerapan Sistem pembayaran kupon untuk mengoptimalkan layanan kantin sehat di sekolah, selain itu adanya kerjasama dengan LBB Ganesa Operation sebagai bentuk kompensasi dan kontribusi GO terhadap sekolah berupa pengadaan kupon atas permintaan kepala sekolah. Kegiatan perencanaan melibatkan kepala sekolah, penanggungjawab kantin, pengelola kupon dan pedagang 2.     Pelaksanaan Sistem Pembayaran Kupon pada Layanan Kantin Sehat di SMP Negeri 1 Surabaya a.       Kegiatan pelaksanaan dilakukan secara sistematis dari kegiatan penjualan kupon di kantin oleh petugas kupon sampai kegiatan penyetoran hasil pendapatan oleh pedagang.   b.       Sistem pembayaran kupon merupakan bentuk pelayanan baru di kantin yang memberikan manfaat dan keuntungan bagi sekolah, pedagang maupun siswa.  c.        Pada Pelaksanaan sistem pembayaran kupon masih terdapat beberapa kendala dan permasalahan diantaranya masih adanya siswa dan pedagang yang kurang jujur, terbuka dan kurang bertanggungjawab dalam menggunakan kupon    3. Evaluasi Sistem Pembayaran kupon Layanan   kantin sehat di SMP Negeri 1 Surabaya Evaluasi dilakukan seara rutin atau berkala, baik evaluasi internal oleh sekolah maupun evaluasi eksternal oleh Dinas kesehatan dan Puskesmas setempat, meliputi mengecek kondisi kantin, dan mengevaluasi kondisi kantin. Sedangkan kegiatan evaluasi baik pengawasan, maupun penilaian oleh sekolah dilakukan dalam bentuk mengawasi langsung proses jalannya kegiatan sistem pembayaran kupon di kantin oleh staf terkait yang dilakukan setiap hari dengan selalu mengawasi dan menghimbau siswa maupun pedagang yang tidak jujur dalam menggunakan kupon. bentuk evaluasi lainnya yaitu rapat dan sosialisasi yang dilakukan di awal semester dan akhir semester oleh Ibu kepala sekolah.   Saran Bagi Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Surabaya dalam pengambilan keputusan sekolah dan pelaksanaan kegiatan salah satunya dengan  mengoptimalkan layanan kantin sehat melalui sistem pembayaran kupon hendaknya bersifat mengikat dan fleksible dengan ditetapkannya peraturan tertulis terkait dengan tata tertib dan tata cara sistem pembayaran kupon sehingga dengan begitu sanksi terhadap yang melanggar bisa lebih mengikat Masih adanya kendala dalam pembagian jadwal petugas kupon Kepala sekolah dalam membuat kebijakan khsusnya dalam pengambilan keputusan hendaknya mengupayakan adanya staf khusus sebagai petugas kupon bukan guru sehingga tidak mengganggu tugas utama guru dalam mengajar Bagi Penanggungjawab Kantin Penanggungjawab kantin sebagai bagian yang berpengaruh terhadap efektifitas layanan kantin sehat hendaknya meningkatkan kegiatan pengawasan lebih intensif lagi sehingga ketidakjujuran yang terjadi terhadap siswa maupun penjual/pedagang dalam menggunakan kupon tidak terulang lagi. Adanya ketidaksesuaian jadwal petugas kupon penanggungjawab hendaknya mengatur kembali jadwal petugas kupon sehingga tidak mengganggu jalannya tugas utama guru serta pelaksanaan sistem pembayaran kupon pada jam istirahat tetap berjalan efektif. Sebagai bagian yang juga bertanggungjawab terhadap pengelolaan kupon, adanya kupon yang sudah tidak layak pakai dan adanya beberapa kupon yang hilang dapat dijadikan bahan evaluasi dalam memperbaiki dan memperbaharui kupon yang rusak maupun kupon yang hilang. Sehingga kegiatan sistem pembayaran kupon dapat berjalan secara efektif dan efisien. Bagi Penjual Penjual/pedagang sebagai salah satu subjek yang dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap siswa khususnya dalam melayani siswa di kantin hendaknya lebih menaati peraturan yang sudah ditetapkan oleh sekolah. dengan tetap memberikan pelayanan yang jujur dan higenis sehingga pelaksanaan kantin sehat dapat berjalan efektif. Bagi Siswa Adanya kendala-kendala yang terjadi pada pelaksanaan sistem pembayaran kupon dan upaya-upaya yang sudah di lakukan oleh penanggungjawab kantin dapat dijadikan sebagai bentuk evaluasi diri agar lebih bertanggungjawab dalam menjaga kupon dan lebih jujur dalam menggunakan kupon. Bagi Peneliti lain Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh SMP Negeri 1 Surabaya dalam melaksanakan layanan kantin sehat dengan menerapkan bentuk layanan berupa sistem pembayaran kupon dapat diterapkan di sekolah lain tentu dengan disesuaikan dengan kondisi yang berbeda yaitu dengan menyesuaikan sumber daya yang ada.   DAFTAR PUSTAKA Adhisty, Zeviara. 2014. Penilaian Kantin Sehat Pangan Jajanan Anak Sekolah di Kota Depok. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor dalam repository.ipb.ac.id diakses pada tanggal 23 Januari 2018 pukul 14.00 wib. Azizah, Imroatul. 2010. Manajemen Layanan Perpustakaan Sekolah” (Studi kasus di SD Negeri 1 Sidotopo Surabaya). Skripsi. Jurusan Manajemen Pendidikan. UNESA. Barnawi & Arifi, M. 2014. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Engkoswara. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta Faizah, Niswatul. 2015. Praktik Jual Beli di Kantin Kejujuran SMP 13 Surabaya Dalam Perspektif Hukum Islam. Tesis. Surabaya: Universitas Islam Negeri Sunan Ampel dalam digilib.uinsby.ac.id diakses pada tanggal 23 Januari 2018 pukul 14.30 wib Famelia, Layla Ulfa. 2011. Manajemen Laboratorium IPA (studi kasus di SMA Al- Hikmah Surabaya). Skripsi. Jurusan Manajemen Pendidikan. UNESA. Imron, Ali. 2016. Penguatan Manajemen Peserta Didik yang Berfokus pada Pembentukan Karakter Hidup Sehat agar Survie di Era Global, (Online), (http://ap.fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/36-Ali-Imron.pdf, dikses pada 04 Januari 2016) Ismaya, Bambang,. S.Ag., M.Pd. 2015. Pengelolaan Pendidikan. Bandung: PT Refika Aditama. Kamus Besar Bahasa Indonesia Tentang Pengertian Kupon Kurniadin, Didin & Machali, Imam, 2012. Manajemen Pendidikan: Konsep dan Prinsip Pengelolaan Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Kusmintardjo. 1993. Pengelolaan Layanan Khusus di Sekolah:Jilid II. Depdikbud IKIP Malang. Libai, dkk. 2014. Hygienic food handling intention. An application of the Theory of Planned Behavior in the Chinese cultural context. (online), Vol 42, pages 172-180, (http://www.sciencedirect.com/science/journal/09567135/42, diunduh pada 25 februari 2017) Mahren, Faiza., dkk. 2010. Food Sold in and Around the School: Is it Worth the Students’ Pocket money?, (online), Vol 1, No 3 (http://search.proquest.com/openview, diakses pada 05 Maret 2017) Moleong, Lexy J. 2012. Metode Penelitian Kualitatif (edisi revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Mulyasa. 2012. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mustari, Mohamad. 2014. Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Falah, Nurul. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: PT Refika Aditama. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Indonesia. 2012. Data Penduduk Sasaran Program Kesehatan 2011-2014. Jakarta: Kementrian Kesehatan Nasional Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik. Bandung: PT Refika Aditama. Rohman, Muhammad. 2015. Manajemen Pendidikan ”Analisis dan Solusi terhadap Kinerja Manajemen Kelas dan Strategi Pengajaran yang Efektif”. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2005. Ilmu Gizi. Dian Rakyat Rosso, Joy Miller Del dan Arlianti, Rina. 2009. Investasi untuk Kesehatan dan Gizi Sekolah di Indonesia. Jakarta : BEC-TF Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsaputra, Uhar. 2010. Administrasi Pendidikan. Bandung: PT Refika Aditama. Sukarna. 2011. Dasar-dasar Manajemen. Bandung: Mandar Maju   Suparlan. 2008. Membangun Sekolah Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing. Suteki, Mega. 2013. Manajemen Layanan Khusus Kantin di SMP Negeri 1 Diwek Jombang.Skripsi. Jurusan Manajemen Pendidikan. UNESA. Tiffani, Lisa. 2016. Manajemen Layanan Khusus Bimbingan dan Konseling di SMK 2 Krian Sidoarjo. Skripsi. Jurusan Manajemen Pendidikan. UNESA. Torang, Syamsir. 2013. Metode Riset Struktur dan Perilaku Organisasi. Bandung: Alfabeta Ulfatin, Nurul. 2013. Metode Penelitian Kualitatif dibidang Pendidikan. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional   Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia Wibowo, Agus. 2012. Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Zulkarnain, Wildan. 2016. Layanan Khusus Peserta Didik sebagai Penguat Manajemen Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Copyrights © 2018