Pemenuhan kebutuhan merupakan salah satu indikator pencapaiankesejahteraan penduduk, namun peningkatan jumlah penduduk yang tinggitidak diiringi dengan peningkatan sumberdaya manusia sehingga menimbulkanpeningkatan angka pengangguran, atau dengan kata lain di tempat yang jumlahpenduduknya tinggi akan lebih sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Salah satuprogram yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut adalahTransmigrasi. Adanya Transmigrasi masyarakat diharapkan lebih mandiri untukmeningkatkan kesejahteraan hidupnya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian, bahwa penyelenggaraan transmigrasidilaksanakan sebagai upaya untuk lebih meningkatkan kesejahteraan dan peranserta masyarakat, pemerataan pembangunan daerah, serta memperkukuhpersatuan dan kesatuan bangsa melalui persebaran penduduk yang seimbangdengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan serta nilai budaya danadat istiadat masyarakat.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kondisi sosialekonomi dan kemampuan implementor dengan implementasi kebijakantransmigrasi umum di Kota Semarang. Penelitian menggunakan teoriimplementasi kebijakan dari Van Meter dan Van Horn, serta Weimer danVinning. Tipe penelitian eksplanatori dengan sampel 48 responden, pengujianhipotesis menggunakan rumus Koefisien Korelasi Rank Kendall, KoefisienKonkordasi Kendall dan Koefisien Determinasi.Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang positif dansignifikan antara kondisi sosial ekonomi dengan implementasi kebijakan yangdiperoleh dari perhitungan Zhitung (5,11) > Ztabel (1,96) pada taraf signifikan5%. Hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan implementordengan implementasi kebijakan yang diperoleh dari perhitungan Zhitung (4,57)> Ztabel (1,96) pada taraf signifikan 5%. Hubungan yang positif dan signifikanantara kondisi sosial ekonomi dan kemampuan implementor denganimplementasi kebijakan yang diperoleh dari perhitungan ƒÓ2hitung (78,817) >ƒÓ2tabel (5,99) pada taraf signifikan 5%.
Copyrights © 2012