ABSTRAKPemantauan kualitas air sangat penting untuk dilakukan karena mataair yang dikonsumsi masyarakat diduga telah mengalami pencemaran. Pencemaran diduga berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga PanasBumi yang berbatasan langsung dengan pemukiman penduduk yang mengandalkan mataair di sekitar pembangkit listrik. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis kualitas mataair di Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo dengan adanya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (2) Mengetahui pengelolaan pemanfaatan mataair yang ada di Desa Sikunang. Penelitian deskriptifdigunakan untuk mendiskripsikan kualitas air dari mataair serta menggambarkan bentuk aktivitas pengelolaan air yang dilakukan oleh masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode survei. Sensus mataair dalam penelitian ini berjumlah 10 mataair. Penentuan responden dengan menggunakan Proporsional Random Sampling terhadap 70 masyarakat yang bertempat tinggal di Desa Sikunang. Wawancara mendalam melibatkan narasumber dengan sistem snowbolling, dengan mencari informan kunci. Hasil penelitian (1) Kualitas mataair di Desa Sikunang masih berada pada kondisi yangnormal dilihat dari sifat fisika dan kimia, sedangkan kualitas mataair berdasarkan kondisi biologis berada pada kondisi yang kurang baik karena berada di bawah ambang batas aman, tidak terjadi pencemaranpada mataair yang disebabkan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi yang berada di Desa Sikunang. (2) Pengelolaan mataair di Desa Sikunang masih bersifat sangat sederhana dari segi sarana danprasarana, kelembagaan, pembiayaan, dan aspek peraturannya. Pengelolaan mataair di Desa Sikunang lebih mengedepankan fungsi sosial dari pada fungsi ekonomi dan lingkungan. Fungsi sosial yangdimaksud antaralain kerja sama, saling menghormati, gotong royong, kebersamaan, serta mengedepankan kepentingan bersama dalam pengelolaan mataair.Kata kunci: Kualitas Mataair, Pengelolaan Mataair, Daerah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Copyrights © 2016