ABSTRACTThe objective of the study was to figure out the effect of Jatropha curcas leaf extract on the hatching rate and prevalence of fungal infection on goldfish eggs (C. auratus). The research was conducted at Marine Fish Hatchery Laboratory, Marine and Fisheries Faculty, Syiah Kuala University on February 2018. The research used Completely Randomized Design with Seven treatment of extract concentration, namely ; 0, 20, 40, 60, 80, 100 and 120 ppm with Three replications. The result of ANSIRA showed that J. curcas leaf extract gave the significant effect on hatching rate and prevalence of fugal infection on goldfish eggs (P0,05). The highest hatching rate (79,66%) and the lowest prevalence (20,33%) were obtained at extract concentration of 120 ppmKey Word : Jatropha curcas, Prevalence, Hatching rate, Goldfish. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas) terhadap daya tetas telur dan prevalensi infeksi jamur pada telur ikan mas koki (C. auratus). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pembenihan ikan Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala, pada bulan Februari 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 taraf perlakuan konsentrasi yaitu: 0, 20, 40, 60, 80, 100 dan 120 ppm dengan 3 kali pengulangan. Hasil uji ANSIRA menunjukkan bahwa ekstrak daun jarak pagar berpengaruh nyata terhadap daya tetas dan prevalensi infeksi jamur pada telur ikan mas koki (P0,05). Nilai daya tetas telur tertinggi 79,66% dan nilai prevalensi terendah 20,33% yang diperoleh pada konsentrasi ekstrak 120 ppm.Kata kunci : Daun jarak, Prevalensi, Hatching rate, Ikan mas koki. PENDAHULUANIkan mas koki (Carasius auratus) merupakan salah satu dari beberapa komoditi ikan hias air tawar yang banyak diminati di dalam maupun luar negeri serta memiliki peluang bisnis yang menjanjikan untuk dikembangkan. Potensi ikan hias di Aceh masih berpeluang besar untuk dikembangkan hal ini mengingat produksi ikan hias yang sebahagian besar masih mengandalkan pemasokan dari luar daerah misalnya Medan, Jawa dan beberapa wilayah lainnya. Data Kementrian Perdagangan menyebutkan bahwa neraca permintaan ikan hias setiap tahunya terus mengalamai peningkatan. Kontribusi ekspor ikan hias pada 2011 mencapai 13,26 juta dollar AS dan hingga April 2012 telah mencapai 5,24 juta dollar AS. Sehingga bisnis ikan hias memiliki pontensi besar untuk dikembangkan. Hal ini juga didukung dengan adanya wacana pengembangan ekspor ikan hias oleh Menteri Perdagangan pada tahun 2013 menyatakan produksi ikan hias ini dapat dimanfaatkan sebagai cadangan devisa negara (Kemendag, 2013). Budidaya ikan mas koki ini cukup diminati disebabkan oleh siklus pemijahannya yang singkat yaitu 2 – 3 bulan (Lingga dan Susanto, 1999). Namun, tahap awal budidaya, pembenihan ikan mas koki masih terkendala oleh beberapa hal seperti rendahnya kualitas induk unggul, kelangsungan hidup larva serta derajat penetasan telur yang masih rendah yang berkisar antara 40 – 50% (Fajrin et al., 2012).Derajat penetasan adalah persentase penetasan telur selama pemeliharaan. Menurut Tang dan Affandi (2000), daya tetas telur ikan sangat didukung oleh beberapa aspek, salah satunya kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan yang kurang mendukung seperti kualitas air dapat menyebabkan telur ikan terserang jamur sehingga menghambat daya tetas telur serta kelangsungan hidup larva. Menurut Hapsari (2014), jamur dari jenis Saprolegnia merupakan jenis jamur yang umumnya paling banyak ditemukan pada telur dan ikan air tawar maupun air payau. Penggunaan obat – obatan kimia seperti malachite green, asam asetat dan formalin akan bersifat residu serta dapat berefek negatif terhadap lingkungan (Purwakusuma, 2002). Untuk mencegah permasalahan tersebut, diperlukan salah satu obat yang ramah lingkungan seperti ekstrak bahan alam.Beberapa kajian terhadap bahan alam yang pernah digunakan untuk mencegah serangan jamur pada telur ikan adalah A. marina konsentrasi 50 ppm (Rahmi, 2016), Jahe (Zingiber officinale) konsentrasi 50% (Hapsari et al., 2011), Kunyit (Curcuma domestica) konsentrasi 70% (Harisna, 2010) dan Mahoni (Swietenia macrophylla King) konsentrasi 50 ppm(Mardisadora, 2010). Kajian ini akan difokuskan pada penggunaan ekstrak daun jarak untuk mencegah jamur saprolegnia pada telur ikan mas koki. Sari (2012) menyatakan daun jarak selama ini hanya dimanfaatkan sebagai obat – obatan tradisional yaitu sebagai antibakteri (Pratiwi, 2008). Namun penggunaanya pada bidang perikanan belum pernah dikaji. Menurut Agnita et al. (2014), ekstrak daun jarak (J. curcas) mengandung senyawa flavonoid. Flavonoid pada umumnya dapat bersifat antioksida maupun anti jamur. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian mengenai efektifitas konsentrasi ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas) terhadap daya tetas telur ikan mas koki (C. auratus) yang terserang serangan jamur. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengkajian mengenai pengaruh ekstrak daun jarak pagar terhadap daya tetas telur dan prevalensi infeksi jamur pada telur ikan mas koki (C. Auratus).
Copyrights © 2019