Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) diperlukan oleh industri tahu-tempe agar bisa mengurangi dampak lingkungan. Bagi industri-industri kecil dan menengah (IKM) tahu-tempe, instalasi tersebut lebih baik dibangun secara komunal untuk mengoptimalkan biaya pembuatan dan kapasitas. Permasalahan yang kemudian timbul adalah berapa jumlah kebutuhan IPAL dan di lokasi mana saja instalasi tersebut dibangun. Permasalahan inilah yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Surakarta ketika merencanakan pembangunan beberapa IPAL di kawasan industri tahu-tempe Mojosongo, Kota Surakarta. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan memilih alternatif lokasi IPAL komunal dengan mempertimbangkan sejumlah kriteria objektif dan subjektif. Kriteria-kriteria tersebut dikelompokkan menjadi kriteria teknis, administratif dan kriteria sosial. Metode fuzzy TOPSIS digunakan dalam memilih alternatif lokasi yang optimal. Hasil penelitian memberikan rekomendasi bagi pemerintah Kota Surakarta untuk membangun empat titik lokasi IPAL komunal yang dapat digunakan untuk empat puluh satu IKM tahu-tempe di kawasan Mojosongo, Kota Surakarta
Copyrights © 2019