Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Prototipe Alat Pemantauan Suhu untuk Rantai Dingin Produk Mengunakan Near Field Communication, Studi Kasus Distribusi Darah Yusuf Priyandari; I Wayan Suletra; Azmi Mas’ud; Adi Norrochmat Pujiharto
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 16, No. 2, Desember 2017
Publisher : Department of Industrial Engineering Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jiti.v16i2.3880

Abstract

Temperature monitoring apparatus is required for the distribution of certain products that are distributed using cold chain method. Temperature gauges that use analog and digital thermometers can not store temperature data in transit. The digital temperature register apparatus (logger) in the market temperature is relatively expensive and does not provide early warning if the temperature in the storage box products out of permitted temperature limits. The research developed a prototype of a temperature monitoring device for the distribution of cold chain products. Case studies on blood distribution are used as a basis for determining the need for temperature monitoring devices. The product prototype is made by stages in accordance with generic product development method. The resulting prototype can provide temperature information in the cold box during the course of blood distribution. The prototype can also provide warnings in the form of sounds and lights when the temperature inside the cold box is outside the ideal temperature limit / permitted for the blood distribution process. Temperature history data during the trip can be stored in NFC Tags. The data can then be read using smart-phone devices that feature NFC.
Pemilihan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah untuk Kawasan Industri Tahu-Tempe Menggunakan Fuzzy TOPSIS Yusuf Priyandari; I Wayan Suletra; Wakhid Ahmad Jauhari; Hansen Kusuma
Performa: Media Ilmiah Teknik Industri Vol 18, No 2 (2019): Performa: Media Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Industrial Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.225 KB) | DOI: 10.20961/performa.18.2.32384

Abstract

Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) diperlukan oleh industri tahu-tempe agar bisa mengurangi dampak lingkungan. Bagi industri-industri kecil dan menengah (IKM) tahu-tempe, instalasi tersebut lebih baik dibangun secara komunal untuk mengoptimalkan biaya pembuatan dan kapasitas. Permasalahan yang kemudian timbul adalah berapa jumlah kebutuhan IPAL dan di lokasi mana saja instalasi tersebut dibangun. Permasalahan inilah yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Surakarta ketika merencanakan pembangunan beberapa IPAL di kawasan industri tahu-tempe Mojosongo, Kota Surakarta. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan memilih alternatif lokasi IPAL komunal dengan mempertimbangkan sejumlah kriteria objektif dan subjektif. Kriteria-kriteria tersebut dikelompokkan menjadi kriteria teknis, administratif dan kriteria sosial. Metode fuzzy TOPSIS digunakan dalam memilih alternatif lokasi yang optimal. Hasil penelitian memberikan rekomendasi bagi pemerintah Kota Surakarta untuk membangun empat titik lokasi IPAL komunal yang dapat digunakan untuk empat puluh satu IKM tahu-tempe di kawasan Mojosongo, Kota Surakarta
Pengaruh Kondisi Sistem Kerja Terhadap Stress Kerja dengan Menggunakan Macroergonomic Organizational Questionnare Survey (MOQS) Wahyu Ani Maulidiyah Sari; Bambang Suhardi; I Wayan Suletra
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/intech.v7i1.2822

Abstract

Conarch Bangun Sejahtera merupakan perusahaan konsultan arsitektur yang bergerak dibidang desain bangunan dan konstruksi bangunan. Beban kerja mental yang tinggi dan kondisi sistem kerja yang tidak sesuai menyebabkan pekerja mengalami gejala stress kerja seperti timbulnya kebosanan dalam bekerja, kurangnya motivasi dan semangat dalam bekerja dan kekhawatiran terhadap karirnya dimasa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari komponen sistem kerja terhadap stress kerja. Metode yang digunakan adalah Macroergonomic Organizational Questionnare Survey (MOQS) dan dianalisis menggunakan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sangat sigifikan dari variabel sistem kerja secara simultan terhadap stress kerja. Variabel sistem kerja secara parsial mempunyai pengaruh terhadap stress kerja dengan menghitung kontribusi efektifnya menunjukkan bahwa pada variabel lingkungan fisik berkontribusi sebesar 7.82%, variabel lingkungan sosial sebesar 15.08%, variabel kondisi pekerjaan sebesar 30.53%, variabel kondisi organisasi sebesar 10.89%, variabel teknologi dan peralatan kerja sebesar 7.14% dan variabel karakteristik individu sebesar 11.94%. Dari keenam variabel tersebut, diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap stress kerja adalah kondisi pekerjaan dan lingkungan sosial sehingga diberikan usulan perbaikan pada kedua variabel tersebut untuk mengurangi stress kerja.
Evaluasi Kondisi Kerja pada UMKM Percetakan Menggunakan Work Improvement in Small Enterprises (WISE) Novi Devita Sari; Irwan Iftadi; I Wayan Suletra
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/intech.v7i1.2895

Abstract

Percetakan XYZ merupakan salah satu UMKM yang memproduksi tulisan atau gambar untuk kepentingan periklanan, salah satunya adalah spanduk. Percetakan tersebut mempunyai beberapa permasalahan terkait kondisi kerja serta belum adanya kesadaran dalam menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja. Tujuan penelitian ini adalah melakukan evaluasi kondisi kerja serta merancang usulan perbaikan untuk kondisi kerja yang lebih produktif dan sesuai dengan pedoman K3 di percetakan XYZ. Program Work Improvement in Small Enterprises (WISE) dengan pendekatan Participatory Action Oriented Training (PAOT) dilakukan dengan melibatkan partisipasi aktif dari pemilik usaha serta pekerja dalam melakukan evaluasi kondisi kerja, pembuatan rencana aksi perbaikan serta implementasi usulan perbaikan. Hasil evaluasi kondisi kerja menggunakan daftar periksa WISE, menunjukkan terdapat 13 elemen periksa yang membutuhkan suatu usulan perbaikan. Melalui metode focus group discussion (FGD) didapatkan hasil bahwa perbaikan yang akan diprioritaskan untuk diimplementasikan dalam waktu dekat adalah 4 elemen periksa karena mempertimbangkan faktor biaya, waktu, dan sumber daya manusia di lapangan. Perbaikan pertama adalah pembuatan jadwal rutin untuk pemeriksaan mesin serta jaringan kabel listrik dengan penerapan 5R. Perbaikan kedua adalah pembuatan tanda bahaya pencegahan kebakaran. Perbaikan ketiga adalah pembuatan tanda himbauan pemakaian pelindung diri masker dan sarung tangan. Perbaikan keempat adalah pembuatan label untuk menuliskan identitas produk sehingga memudahkan pekerja mengenali produk yang berada di area penyimpanan. Evaluasi serta usulan perbaikan kondisi kerja tersebut dapat membantu UMKM dalam meningkatkan kesadaran akan K3 dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja.