Penelitian ini berfokus kepada dampak kebijakan Beras Sejahtera (Rastra) dan kebijakan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) terhadap kesejahteraan rumahtangga masyarakat Indonesia. Penelitian ini menggunakan data SUSENAS Maret 2016 sebanyak 300.000 responden yang dikelompokkan menjadi 496 kelompok berdasarkan kabupaten dan kota di Indonesia. Permasalahan dalam penelitian ini adalah dari dua kebijakan yang dijalankan oleh pemerintah bagaimana dampaknya terhadap titik keseimbangan permintaan petani yang didasarkan dari elastisitas yang didapatkan dengan menggunakan metode Quadratic Almost Ideal Demand System. Tujuan pertama dari penelitian ini adalah menganalisis elastisitas permintaan beras rumahtangga miskin di Indonesia menggunakan Quadratic Almost Ideal Demand System selanjutnya tujuan kedua menganalisis dampak kebijakan beras miskin dan kebijakan bantuan non tunai terhadap titik keseimbangan permintaan rumahtangga miskin di Indonesia menggunakan pendekatan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elastisitas permintaan beras rumahtangga miskin Indonesia pada tahun 2016 adalah sebesar -0.68466 dimana tergolong pada Inelastis. Kebijakan beras miskin yang telah dilaksanakan memberikan efek terjadi pergeseran titik keseimbangan dari titik keseimbangan sebelumnya dimana jumlah barang yang diminta lebih banyak dengan harga yang lebih rendah. kebijakan program bantuan pangan non tunai memberikan dampak kenaikan harga karena adanya kenaikan permintaan serta sekaligus memicu terjadinya kenaikan harga.
Copyrights © 2019