Pembiayaan pendidikan menjadi salah satuindikator putus/tidaknya sekolah warga, karena pemerintah hanya menyediakanbiaya langsung (direct cost) berupa operasional pendidikan, sementara biayapendidikan tidak langsung (indirect cost) lebih besar lagi yang harus ditanggungorang tua misal biaya transportasi, seragam sekolah yang begitu banyak, alattulis, media, jajan, biaya private untuk menunjang sekolah seperti kursus. Untukkeluarga miskin lebih memilih tidak menyekolahkan anaknya selain biaya yangdikeluarkan begitu besar selain itu juga mempertimbangkan biaya kesempatanyang hilang (uportuanity cost) akibat sekolah. Untuk itu pemerintah harusmempertimbangkan sistem pembiayaan program wajib belajar denganmenerapkan prinsip politicall will dan noblepoliticall.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019