Biobriket campuran bottom ash batubara dan arang tempurung kelapa merupakan bahan bakar padat alternatif yang mempunyai kelayakan teknis untuk digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga, industri kecil ataupun menengah. Biobriket ini juga mempunyai keuntungan ekonomis karena dapat diproduksi secara mudah dan sederhana, memiliki nilai kalor yang tinggi, dan ketersediaan bottom ash batubara cukup banyak di Indonesia khususnya di Kalimantan Selatan sehingga dapat bersaing dengan bahan bakar lain. Bottom ash berasal dari sisa pembakaran batubara pada PLTU sedangkan arang tempurung kelapa merupakan hasil dari olahan tempurung kelapa yang di proses menjadi arang dan keterdapatannya di Kalimantan Selatan banyak melimpah. Beberapa permasalahan yang kerap di jumpai briket bottom ash batubara adalah lamanya penyalaan, bau yang tidak sedap pada saat dibakar dan briket mudah pecah. Tujuan dari penelitian Mengetahui kualitas terbaik biobriket campuran bottom ash batubara dan arang tempurung kelapa berdasarkan komposisi campuran, dan ukuran partikel. Metode penelitian dilakukan dengan uji eksperimen. Parameter uji eksperimen adalah karakteristik briket yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar volatile matter, nilai kalor, waktu pembakaran dan kecepatan pembakaran dengan variasi komposisi bahan baku dan binder serta variasi ukuran partikel arang tempurung kelapa dan bottom ash batubara. Kualitas biobriket terbaik adalah biobriket tipe F dengan komposisi bottom ash batubara 25 %, tempurung kelapa 55 % dan damar 15 % serta kapur 5 % dengan hasil analisa Inherent Moisture 5,77%, Ash 10,74%, Volatile Matter 42,77%, Kalori 6.624,56 Kkal/kg serta durasi pembakaran 247 detik Kata kunci : Bottom ash, Briket, arang
Copyrights © 2020