Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE ADARO KABUPATEN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Kesumawati, Farida; Nurhakim, Nurhakim; Mustofa, Adip; Misdianto, Misdianto
Jurnal Fisika FLUX Vol 11, No 1 (2014): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2014
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v11i1.2619

Abstract

Abstrak: PT Bukit Makmur Mandiri Utama merupakan salah satu perusahaan kontraktor yang dipercaya PT Adaro Indonesia untuk melakukan kegiatan penambangan batubara pada daerah PKP2B milik PT Adaro. Dalam kegiatan penambangan, khususnya pembongkaran overburden, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) menggunakan metode peledakan. Sebelum operasi peledakan, dilakukan kegiatan pemboran peledakan sebagai persiapan lubang ledak. Berdasarkan perhitungan teoritis berdasar pemboran peledakan dari data aktual target pembongkaran overburden bulan Oktober 2011 sebesar 1.500.000 BCM tidak tercapai.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktifitas pemboran setara pembongkaran OB untuk mesin bor Atlas Copco DM45 E, seperti cycle time, delay time, kinerja mesin bor (availability) dan faktor teknis lainnya sehingga dapat diketahui  produktifitas pemboran setara pembongkaran OB Atlas Copco DM45 E baik secara perhitungan teoritis  maupun nyata di lapangan apakah sudah mencapai target pembongkaran yang telah direncanakan perusahaan. Perhitungan data aktual berdasar kajian pemboran peledakan diperoleh produktifitas Atlas Copco DM 45E sebesar 515.570,30 BCM. Karenanya perlu upaya perningkatan produktifitas dengan cara meningkatkan efisiensi optimum mesin bor dengan pengurangan waktu menunggu mesin bor menjadi 67 %, manajemen waktu dozer dengan mengalihkan kerja dozer dari loading point ke preparasi lokasi pemboran, dan waktu maksimal mesin bor menunggu selama 5-6 jam dengan asumsi pencapaian target per hari adalah 50.000 BCM.    Kata kunci: Overburden, Produktifitas, Volume Setara, Efisiensi Optimum
Slope Stability Analysis Based On Rock Mass Characterization In Open Pit Mine Method Santoso, Eko; Hakim, Romla Noor; Mustofa, Adip
POROS TEKNIK Vol. 8 No. 1 (2016)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v8i1.376

Abstract

Kegiatan analisis kestabilan lereng berhadapan dengan beberapa permasalahan, diantaranya adalah permasalahan pada penentuan input properties serta pendekatan model yang akan digunakan.Oleh sebab itu, proses evaluasi performa suatu lereng menjadi susah untuk diprediksi secara pasti. Analisis kestabilan lereng pada umumnya menggunakan konsep nilai faktor keamanan (FK) dengan menggunakan inut propetis batuan utuh. Maka pada penelitian ini menawarkan sebuah metode analisis kestabilan lereng pada tambang terbuka berdasarkan karakterisasi massa batuan serta permodelan menggunakan input properties massa batuan dari pendekatan kriteria runtuh Generalized Hoek & Brown seperti yang diusulkan oleh Hoek, Kaiser dan Bawden (1995). Penelitian ini diawali dengan proses pengklasifikasian massa batuan dengan menggunakan sistem klasifikasi massa batuan RMR ( Rock Mass Rating) dan GSI (Geological Strength Index). Proses selanjutnya adalah estimasi kekuatan massa batuan (rock mass strength) pada lereng tambang terbuka (Hoek, Carranza-Torres & Corkum, 2002). Dari hasil analisis stabilitas lereng baik menggunakan metode kesetimbangan batas maupun metode elemen hingga pada daerah penelitian, keduanya memperlihatkan nilai rata-rata FK < 1, hal ini mengindikasikan lokasi tersebut relatif tidak stabil dan kemungkinan besar terjadi keruntuhan. Penelitian ini menunjukan bahwa analisis kestabilan lereng dengan menggunakan pendekatan karakterisasi massa batuan layak untuk dipertimbangkan, mengingat kondisi lereng yang dilakukan analisis saat ini telah mengalami kelongsoran mendekati hasil analisisnya.
Slope Stability Analysis Based On Rock Mass Characterization In Open Pit Mine Method Eko Santoso; Romla Noor Hakim; Adip Mustofa
POROS TEKNIK Vol. 8 No. 1 (2016)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/porosteknik.v8i1.376

Abstract

Kegiatan analisis kestabilan lereng berhadapan dengan beberapa permasalahan, diantaranya adalah permasalahan pada penentuan input properties serta pendekatan model yang akan digunakan.Oleh sebab itu, proses evaluasi performa suatu lereng menjadi susah untuk diprediksi secara pasti. Analisis kestabilan lereng pada umumnya menggunakan konsep nilai faktor keamanan (FK) dengan menggunakan inut propetis batuan utuh. Maka pada penelitian ini menawarkan sebuah metode analisis kestabilan lereng pada tambang terbuka berdasarkan karakterisasi massa batuan serta permodelan menggunakan input properties massa batuan dari pendekatan kriteria runtuh Generalized Hoek & Brown seperti yang diusulkan oleh Hoek, Kaiser dan Bawden (1995). Penelitian ini diawali dengan proses pengklasifikasian massa batuan dengan menggunakan sistem klasifikasi massa batuan RMR ( Rock Mass Rating) dan GSI (Geological Strength Index). Proses selanjutnya adalah estimasi kekuatan massa batuan (rock mass strength) pada lereng tambang terbuka (Hoek, Carranza-Torres & Corkum, 2002). Dari hasil analisis stabilitas lereng baik menggunakan metode kesetimbangan batas maupun metode elemen hingga pada daerah penelitian, keduanya memperlihatkan nilai rata-rata FK < 1, hal ini mengindikasikan lokasi tersebut relatif tidak stabil dan kemungkinan besar terjadi keruntuhan. Penelitian ini menunjukan bahwa analisis kestabilan lereng dengan menggunakan pendekatan karakterisasi massa batuan layak untuk dipertimbangkan, mengingat kondisi lereng yang dilakukan analisis saat ini telah mengalami kelongsoran mendekati hasil analisisnya.
STUDI TARGET PEMBONGKARAN OVERBURDEN BERDASARKAN KAJIAN PEMBORAN UNTUK LUBANG LEDAK DI PT BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA JOBSITE ADARO KABUPATEN TABALONG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Farida Kesumawati; Nurhakim Nurhakim; Adip Mustofa; Misdianto Misdianto
Jurnal Fisika FLUX Vol 11, No 1 (2014): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2014
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.716 KB) | DOI: 10.20527/flux.v11i1.2619

Abstract

Abstrak: PT Bukit Makmur Mandiri Utama merupakan salah satu perusahaan kontraktor yang dipercaya PT Adaro Indonesia untuk melakukan kegiatan penambangan batubara pada daerah PKP2B milik PT Adaro. Dalam kegiatan penambangan, khususnya pembongkaran overburden, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) menggunakan metode peledakan. Sebelum operasi peledakan, dilakukan kegiatan pemboran peledakan sebagai persiapan lubang ledak. Berdasarkan perhitungan teoritis berdasar pemboran peledakan dari data aktual target pembongkaran overburden bulan Oktober 2011 sebesar 1.500.000 BCM tidak tercapai.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produktifitas pemboran setara pembongkaran OB untuk mesin bor Atlas Copco DM45 E, seperti cycle time, delay time, kinerja mesin bor (availability) dan faktor teknis lainnya sehingga dapat diketahui  produktifitas pemboran setara pembongkaran OB Atlas Copco DM45 E baik secara perhitungan teoritis  maupun nyata di lapangan apakah sudah mencapai target pembongkaran yang telah direncanakan perusahaan. Perhitungan data aktual berdasar kajian pemboran peledakan diperoleh produktifitas Atlas Copco DM 45E sebesar 515.570,30 BCM. Karenanya perlu upaya perningkatan produktifitas dengan cara meningkatkan efisiensi optimum mesin bor dengan pengurangan waktu menunggu mesin bor menjadi 67 %, manajemen waktu dozer dengan mengalihkan kerja dozer dari loading point ke preparasi lokasi pemboran, dan waktu maksimal mesin bor menunggu selama 5-6 jam dengan asumsi pencapaian target per hari adalah 50.000 BCM.    Kata kunci: Overburden, Produktifitas, Volume Setara, Efisiensi Optimum
Studi Analisa Kualitas Biobriket Campuran Bottom Ash Batubara dan Onggok Tepung Tapioka Menggunakan Karbonisasi Agus Triantoro; Adip Mustofa; Kartini Kartini; Abdurrahman Hanafi
Jurnal Fisika FLUX Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Fisika Flux Edisi Khusus Januari 2019
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1615.79 KB) | DOI: 10.20527/flux.v1i1.6147

Abstract

Biobriket merupakan bahan bakar padat yang merupakan alternatif pengganti minyak tanah dan gas yang mempunyai kelayakan teknis untuk digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga, industri kecil ataupun menengah. Biobriket juga mempunyai keuntungan ekonomis karena dapat diproduksi secara sederhana, memiliki nilai kalor yang tinggi. Biobriket yang dibuat berasal campuran antara bottom ash batubara dan onggok tepung tapioka. Ketersediaan bottom ash batubara onggok tepung tapioka cukup banyak di Kalimantan Selatan. Bottom ash  merupakan sisa hasil pembakaran batubara di PLTU yang saat ini belum banyak di manfaatkan dan hanya dibuang sebagai limbah. Padahal bottom ash  batubara ini masih mempunyai nilai kalori yang cukup tinggi sedangkan onggok merupakan ampas dari hasil pembuatan tepung tapioka yang juga belum di manfaatan secara maksimal.Permasalahan yang sering di jumpai dalam penggunaan biobriket bottom ash batubara sebagai bahan bakar energi adalah lamanya penyalaan, bau yang tidak sedap pada saat di bakar, daya rekat briket yang tidak bagus sehingga briket mudah pecah. Tujuan dari penelitian mengetahui komposisi terbaik biobriket  berdasarkan komposisi campuran, ukuran partikel dan parameter kualitas bottom ash batubara. Metode penelitian dilakukan dengan uji laboratorium. Parameter uji laboratorium yang digunakan adalah karakteristik biobriket yang meliputi kadar air, kadar abu, kadar volatile matter, nilai kalor, waktu pembakaran dengan variasi komposisi bahan baku dan binder. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa biobriketcampuranbottom ash batubara onggok tepung tapioka layak untuk di jadikan biobriket sebagai bahan bakar alternatif.Kualitas biobriket paling baik adalah biobriket dengan campuran 70% bottom ash, 20% onggok tepung tapioka dan 10% getah damar  dengan hasil analisa Inherent Moisture 14,15%, Ash 8,34%, Volatile Matter 34,89%, Kalori 5401,6 Kkal/kg serta durasi pembakaran 47 Menit 17 Detik.
PENGARUH AGEN GASIFIKASI BATUBARA TERHADAP PRODUK GAS YANG DIHASILKAN OLEH BATUBARA PERINGKAT RENDAH Agus Triantoro; Adip Mustofa; Riswan Riswan
INFO-TEKNIK Vol 14, No 2 (2013): INFOTEKNIK VOL. 14 NO. 2 2013
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/infotek.v14i2.304

Abstract

The development of coal gasification has several disadvantages including high reaction temperature and big energy consumption, difficult purification of the gaseous products, and stringent requirements of the process equipment. It has also been pointed out to cause serious environmental pollution. In this study, the experiment was conducted by flowing nitrogen, oxygen, and , into the gasification equipment. The gasification reactor was heated to 600 oC, 700 oC and 800 oC, where dry coal had been initially fed into before the gasification process began. The flow rates of pyrolysis products were then measured and a sample was taken for further analysis by using a gas chromatograph. The analysis identified the products composition that was CO, CO2, H2, CH4, C2H4 and C2H6. The composition of synthesis gas was observed to depend on the gasification agent used. it can be summarized that there is a good correlation between gasification agent and coal used, with the quality and quantity of synthesis gas produced.
KAJIAN PROSPEK BATU PERMATA BANJARBARU DALAM PERSPEKSTIF GEOLOGI BAHAN GALIAN Adip Mustofa
INFO-TEKNIK Vol 6, No 2 (2005): INFOTEKNIK VOL. 6 NO. 2 2005
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/infotek.v6i2.1677

Abstract

Banjarbaru has a very complex and interesting geologic condition.  The stratigraphy in this area has a unique and complex characteristic, with Pre-Tertiary until Quarterly in age.  The oldest type of rock found has a Yura-age, consists of: Ultra-mafic rock (Mub) and Metamorphic rock (Mm). Both of these rock-types outspread unconformity under a Pre-Tertiary lithological units (Kapur), likes Keramaian Formation (Kak), sedimentary of volcaniclastic Pitanak Formation (Kvpi). These Pre-Tertiary rocks laid unconformity under a group of Tertiary and Quarterly age of lithology, consists of: Tanjung Formation (Tet), Berai Formation (Tomb), Dahor Formation (TQd) and alluvium sedimentation (Qa).Gemstone deposit, included in its type and occurrences, conducted by long geological processes.  As known, the Regional Geology of Kalimantan, especially inSouth Kalimantanregion, has proceeded in age of Pre-tertiary until Quarter.  This process supported the forming of gemstones and its accumulation.  Kinds of gemstones and semi-gemstones probably accumulated by this geology process which consists of: primary diamond, tourmaline, blue-sapphire, Jade, Garnet, Secondary diamond, Quartz, Zircon, Spinel, opal, etc. Nowadays, the real potency of gemstone and semi-gemstone has not been known yet, so an effort of follow-up exploration is needed.
ANALISIS PENGARUH TINGKAT PELAYANAN JALAN TERHADAP KESELAMATAN KERJA PADA TAMBANG BATUBARA Adip Mustofa; Balya Muhammad Akbar; Nurhakim Nurhakim; Sariffudin Sariffudin
Jurnal Himasapta Vol 1, No 03 (2016): Jurnal Himasapta Volume 01 Nomor 02 Desember 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v1i03.933

Abstract

PT Tanjung Alam Jaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara di Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan. PT TAJ mulai melakukan kegiatan penambangan pada tahun 1999. Umumnya jalan tambang PT TAJ cukup bagus namun ada beberapa kondisi yang memungkinkan bisa terjadi kecelakaan kerja misalnya kurangnya perhatian terhadap rambu-rambu, kondisi jalan yang sempit dibeberapa belokan sehingga memungkinkan kecelakaan.Metode penelitian yang dilakukan di lapangan berupa observasi langsung dan wawancara dengan pihak perusahaan terkait masalah yang terjadi di jalan angkut tambang sehingga bisa dilakukan evaluasi tentang keselamatan kerjanya.Hasil pengamatan menunjukkan bahwa volume tersibuk terjadi pada tanggal 17 Januari pukul 09.00 – 10.00 dengan volume 23.4 SMP/Jam dan yang terendah volume lalu lintasnya 14.3 SMP/Jam pada pukul 11.00 – 12.00. Tingkat pelayanan jalan tambangnya termasuk dalam kategori A yang artinya kondisi jalan berada di zona bebas tanpa hambatan.
PERHITUNGAN CADANGAN BATUBARA DALAM PERENCANAAN JANGKA PANJANG PENAMBANGAN PIT CENDANA PT BHUMI RANTAU ENERGI Sigit Prasetyo; Agus Triantoro; Adip Mustofa
Jurnal Himasapta Vol 2, No 02 (2017): Jurnal Himasapta Volume 02 Nomor 02 Agustus 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v2i02.945

Abstract

Untuk mengetahui keberadaan potensi endapan batubara disuatu daerah, terlebih dahulu perlu dilakukan eksplorasi. Dari data-data hasil eksplorasi yang didapatkan, kita dapat menghitung sumberdaya batubara. Sumberdaya batubara akan menjadi cadangan batubara jika pada saat studi kelayakan dinyatakan layak untuk ditambang. Berdasarkan hasil eksplorasi yang dilakukan oleh tim eksplorasi PT Bhumi Rantau Energi, kajian geologi awal menunjukkan bahwa deposit batubara tersebut bernilai potensial.Penelitian ini dikerjakan dengan bantuan software tambang, daerah pengaruh pemboran dan geometri lereng yang menjadi acuan dalam penentuan batas penambangan. Jumlah cadangan didapat dari intersection topografi dengan desain final pit. Batas penambangan dan perancangan pit mengacu pada rekomendasi geoteknik lereng yang telah ditentukan oleh perusahaan.Hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu mendapatkan permodelan batubara yang dapat dilihat pada gambar-gambar yang ada di peta di dalam laporan tugas akhir, setelah mendapatkan rancangan pit, maka dilakukan perhitungan cadangan dengan cara intersection topografi dengan desain final pit, cadangan pit tersebut sebesar 7.274.572,50 ton dengan nilai SR 2,6.
Analisis kestabilan lereng low wall Pit UCE di PT Jorong Barutama Grestone Pranajaya Purba; Romla Noor Noor Hakim; Adip Mustofa
Jurnal Himasapta Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Himasapta Volume 7 Nomor 01 April 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v7i1.5343

Abstract

PT Jorong Barutama Greston merupakan salah satu perusahaan pertambangan batubara. Dalam menjalankan kegiatan operasi produksi, perusahaan menghadapi masalah mengenai kestabilan lereng pada area lereng low wall. Ketidakstabilan lereng ini berpotensi menimbulkan longsor yang akan memberikan dampak yang signifikan dalam kegiatan penambangan. Selain menghambat kegiatan produksi, longsor juga dapat sewaktu waktu menimbukan resiko kecelakaan pada pekerja. Kondisi lereng aktual dilapangan menunjukkan ketidakstabilan lereng dimana terbentuknya tension crack dan adanya pergerakan pada area lereng low wall.Kondisi ketidakstabilan pada lereng ini memunculkan asumsi bahwa FK lereng low wall < 1. Maka dilakukan analisis kestabilan lereng menggunakan  perangkat lunak Rocscience Slide v6.0 yang bertujuan untuk mengetahui keselarasan hasil analisis dengan kondisi lereng aktual dilapangan. Metode yang digunakan adalah metode Mogenstern-Prince, dengan bidang kelongsoran diperkirakan adalah busur (circular), ketinggian muka air tanah berdasarkan hasil pengukuran piezometer, dan parameter awal yang digunakan merupakan kuat geser puncak (peak shear strength).  Hasil analisis menunjukkan nilai FK lereng lowwall > 1,7 yang dimana tidak selaras dengan kondisi aktual dilapangan. Maka dilakukan koreksi dengan menggunakan parameter kuat geser yang divariasikan dari nilai kuat geser puncak (peak shear strength) hingga nilai kuat geser sisa (residual shear strength). Hasil koreksi menunjukkan bahwa nilai kuat geser pada lereng low wall merupakan nilai kuat geser sisa (residual shear strength) dengan nilai FK terkecil = 0,943.