Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkonstruksi akuntansi konsinyasi berbasis IESSQ. Paradigma yang digunakan oleh penelitian ini adalah spiritualis. Etnometodologi Islam dipilih sebagai pendekatan untuk mengkonstruksi akuntansi konsinyasi. Terdapat lima tahapan analisis data yaitu amal, ilmu, iman, informasi wahyu dan ihsan. Hasil penelitian menemukan bahwa praktik akuntansi konsinyasi berawal dari kecerdasan spiritual (SQ) berupa tolong-menolong. Kecerdasan spiritual ini kemudian membentuk rasa (kecerdasan emosional/EQ) belas asih, amanah dan tolong menolong. Kecerdasan intelektual (IQ) dari praktik akuntansi konsinyasi berupa menerima, menjual dan mendapatkan keuntungan merupakan bentukan dari SQ dan EQ. IESQ pada akhirnya menggiring terbentuknya amal sosial (kecerdasan sosial/SQ) yaitu praktik akuntansi konsinyasi berbasis nilai tolong-menolong (huyula).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019