Kasus hipertensi di Puskesmas Jatisampurna Bekasi menempati urutan ketiga sebagai penyakit yang paling banyak diidap oleh masyarakat Jatisampurna dibawah gangguan gigi dan Ispa. Kasus hipertensi pada tahun 2014 terjadisebanyak 268 kasus. Pengetahuan serta pemahaman masyarakat yang rendah mengenai penyakit ini, tampaknya menjadi permasalahan serius yang harus mendapatkan perhatian khusus. Mengingat bahaya yang dapat ditimbulkanpenyakit ini. Hipertensi dapat memicu seseorang mengalami atherosclerosis (penyumbatan pembuluh darah arteri), serangan jantung dan stroke, juga dapat menyebabkan kematian melalui gagal ginjal. Bahkan penyakit ini seringkalidisebut dengan silent killer (pembunuh diam-diam) karena banyak orang yang tidak menyadari mereka mengalami hipertensi kecuali saat mereka memeriksakan tekanan darahnya. Mekanisme fisiologis yang mengatur tekanan darah berinteraksi dengan cara yang sangat kompleks. Aktivasi sistem saraf simpatis merupakan faktor kunci, namun berbagai hormon, metabolisme garam, dan mekanisme sistem saraf pusat juga berperan. Banyak dari mekanismefisiologis tersebut dipengaruhi oleh stres psikologis. Pelatihan managemen stres bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai kaitan stres psikologi dengan kenaikan tekanan darah. Selain itu peserta diberikan pelatihanrelaksasi nafas dan otot sebagai salah satu teknik managemen stres agar para peserta dapat mengelola stress mereka dengan lebih adaptif sehingga diharapkan tekanan darah dapat terkontrol. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab serta praktek. Hasil kegiatan ini menunjukkan hasil yang positif yaitu penurunan tekanan darah peserta setelah pelatihan berlangsung. Para peserta dan pihak puskesmas juga memberikan tanggapan dan evaluasi yang positif terhadap pelatihan yang diberikan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016