Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PREFERENSI GAYA ARSITEKTUR HUNIAN BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN Rahil Muhammad Hasbi; Rizki Dawanti
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2021.v10i3.007

Abstract

Guna dan citra merupakan 2 unsur dari arsitektur yang tidak bisa dipisahkan. Guna merupakan fungsi dan struktur, citra menggambarkan estetika dari suatu karya arsitektur. Citra tidak hanya sekedar tentang estetika tetapi memiliki makna yang lain yang disebabkan oleh pentingnya budaya bagi masyarakat Nusantara.  Selain dimensi guna, dimensi Citra juga perlu diperhatikan. Sebagai manusia yang berbudaya, maka dibutuhkan dimensi citra yang berkualitas karena tampilan arsitektur tidak hanya tampilan fungsi dan struktur saja. Manusia dapat memberikan makna dan jiwa pada bangunan/karya arsitektur dengan kegiatan dan kepribadian yang dimiliki oleh pemiliknya . Setelah diberikan ”jiwa” oleh penghuninya maka bangunan ini akan memiliki karakter yang dapat mencirikan penghuninya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana preferensi setiap individu terhadap desain huniannya berdasarkan tipe kepribadiannya.Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran kuantitatif dan kualitatif . Hasil dari penelitian ini adalah beberapa tipe kepribadian memiliki preferensi yang sama terhadap gaya arsitektur tetapi dengan tingkat preferensi yang berbeda, terdapat pola-pola preferensi terhadap desain hunian yang dipengaruhi oleh tipe kepribadian dan preferensi terhadap gaya arsitektur hunian berdasarkan tipe kepribadian dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut;  karakter desain, elemen arsitektur ,budaya, familiaritas, iklim dan lingkungan. Guna and Citra are inseparable in architectural design. Guna means function and structure of a building or built environment, citra means the art or the aesthetic of an architectural design. Citra is not just about art or aesthetics.  It has other meanings due to the importance of culture for the people of Nusantara. Citra also needs to be considered because as human beings with culture, we need to enhance the aesthetic quality of a building or built environment through the Citra. Citra can convey what kind of personality the user has. Humans can give meaning and a 'soul' to a building / built environment through the activities carried out in it and through the personality of its users. So that, each building can show the characters of the user. Therefore, this study aims to see how each individual's preference for residential architectural style based on their personality type.The method of this research is a mixture of quantitative and qualitative methods. The results of this research are; several personality types have the same preference for residential architectural style but with different levels of preference, there are patterns of residential architectural style preference based on each personality of the user, and  the preference for residential architectural style based on personality is influenced by the following factors; design characters, architectural elements, culture, familiarity, climate and environment.
Career of horizontal education mismatch workers: Career competency, job crafting, and work engagement Laila Meiliyandrie Indah Wardani; Dyah Ayu Sekarini; Rahmat Dwi Syaputra; Mayang Safira Kartikawati; Rizki Dawanti; Dian Din Astuti Mulia; Mohd Dahlan A. Malek
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 15, No 3: August 2021
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.908 KB) | DOI: 10.11591/edulearn.v15i3.19866

Abstract

Education is one of many factors that has the biggest impact toward unemployment rate due to the fact that there are mismatches between educational background and the intended job, and it is named horizontal education mismatch. The employee who is run into educational mismatch condition is seen less-competent, less-qualified, and less accomplished associated with company and work engagement which should be owned by every employee, both supervisors and subordinates. The purpose of this study was to test out that Job Crafting can play a role as a relation mediator between career competencies and work engagement toward employees which run into horizontal education mismatch. This was quantitative research; with purposive sampling method to recruit the respondent. The respondent of this research was people with age range 17-65 years old and using Process v3.5 by Hayes, The Simple Mediation Model No.4. Considering the phenomenon of Horizontal Education Mismatch which has an impact on competency and work engagement. The uniqueness of this research was to pay attention to the suitability of educational background with the current occupation, which indirectly affects the competence of workers. The results of this study were in accordance with the aims and expectations of the researchers. The results of this study indicated that job crafting plays a role as a mediator in the correlation between career competencies and work engagement. Hopefully, it will be able to meet the competency needs of employees to increase employee engagement with the company.
PELATIHAN MANAGEMEN STRES BAGI PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS JATI SAMPURNA-BEKASI Rizki Dawanti
Jurnal Abdi Masyarakat (JAM) Vol 2, No 1 (2016): JAM (Jurnal Abdi Masyarakat) - September
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1127.325 KB) | DOI: 10.22441/jam.2016.v2.i1.007

Abstract

Kasus hipertensi di Puskesmas Jatisampurna Bekasi menempati urutan ketiga sebagai penyakit yang paling banyak diidap oleh masyarakat Jatisampurna dibawah gangguan gigi dan Ispa. Kasus hipertensi pada tahun 2014 terjadisebanyak 268 kasus. Pengetahuan serta pemahaman masyarakat yang rendah mengenai penyakit ini, tampaknya menjadi permasalahan serius yang harus mendapatkan perhatian khusus. Mengingat bahaya yang dapat ditimbulkanpenyakit ini. Hipertensi dapat memicu seseorang mengalami atherosclerosis (penyumbatan pembuluh darah arteri), serangan jantung dan stroke, juga dapat menyebabkan kematian melalui gagal ginjal. Bahkan penyakit ini seringkalidisebut dengan silent killer (pembunuh diam-diam) karena banyak orang yang tidak menyadari mereka mengalami hipertensi kecuali saat mereka memeriksakan tekanan darahnya. Mekanisme fisiologis yang mengatur tekanan darah berinteraksi dengan cara yang sangat kompleks. Aktivasi sistem saraf simpatis merupakan faktor kunci, namun berbagai hormon, metabolisme garam, dan mekanisme sistem saraf pusat juga berperan. Banyak dari mekanismefisiologis tersebut dipengaruhi oleh stres psikologis. Pelatihan managemen stres bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai kaitan stres psikologi dengan kenaikan tekanan darah. Selain itu peserta diberikan pelatihanrelaksasi nafas dan otot sebagai salah satu teknik managemen stres agar para peserta dapat mengelola stress mereka dengan lebih adaptif sehingga diharapkan tekanan darah dapat terkontrol. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab serta praktek. Hasil kegiatan ini menunjukkan hasil yang positif yaitu penurunan tekanan darah peserta setelah pelatihan berlangsung. Para peserta dan pihak puskesmas juga memberikan tanggapan dan evaluasi yang positif terhadap pelatihan yang diberikan.
Efektivitas Program Aktivitas Fisik terhadap Body Image pada Dewasa Muda Anggota Pasukan Gegana di Mako Brimob Kelapadua Depok Tahun 2019 Ummaruddin Harahap; Rizki Dawanti
Merpsy Journal Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/merpsy.v13i1.15599

Abstract

Aktivitas fisik dapat menjadi pemicu terjadinya ketidakpuasan pada Body image. Body image adalah gambaran diri dalam hal ukuruan tubuh, bentuk atau penampilan, sejauh mana tubuh seseorang dianggap seseuai dengan ideal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas program aktivitas fisik terhadap Body image pada dewasa muda anggota pasukan Gegana di mako Brimob kelapadua depok. Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest- Posttest. Waktu pemberian treatment program aktivitas fisik selama 1 bulan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 16 responden. Teknik analisa data yang digunakan adalah Uji Paired Sampel T Test dan Uji Gain. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh treatment yang diberikan terhadap responden dalam proses pembentukan Body image dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.
Pekerja Perempuan Dan Optimalisasi Psychological Well Being Yenny, Yenny; Dawanti, Rizki
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i1.777

Abstract

Kehidupan rumah tangga antara suami dan Istri tidak terlepas dari permasalahan yang menyertainya. Salah satu akar permasalahannya bisa jadi adalah kurangnya kesepahaman atau tidak berjalannya komunikasi yang baik antara suami dan istri tersebut. Kebuntuan komunikasi antara pasangan suami istri ini, muncul akibat tidak adanya komunikasi yang aktif dan intensif antara suami dengan isteri. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengurai permusalahan yang muncul dalam jalinan hubungan suami istri dengan mencoba mencari solusi melalui pendekatan kognitif. Mitra sasar dalam pengabdian masyarakat ini adalah anggota dharma wanita kementrian tenaga kerja di wilayah Bekasi. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah ceramah dan metode theraply. Pemberian materi dan Theraply ini berhasil meningkatkan pemahaman komprehensif dan level kesejahteraan psikologis peserta
Big Five Personality Traits terhadap Kepuasan Pernikahan pada Fase Pernikahan Dewasa Madya Darmayanti, Desy Raskika; Dawanti, Rizki
Merpsy Journal Vol 13, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/merpsy.v13i2.21798

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh Big Five Personality Traits terhadap kepuasan pernikahan dan untuk mengetahui dari kelima dimensi kepribadian big five personality traits yang manakah yang berpengaruh secara positif terhadap kepuasan pernikahan pada fase dewasa madya. Penelitian ini memiliki satu variabel bebas, yaitu big five personality traits dan satu variabel terikat, yaitu kepuasan pernikahan. Subjek penelitian ini adalah 182 responden laki-laki dan perempuan menikah berusia antara 40 tahun sampai dengan 60 tahun yang berdomisili di DKI Jakarta. Alat pengumpulan data menggunakan EMS untuk mengukur kepuasan pernikahan dan BFI untuk mengukur kepribadian big five personality traits. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian big five personality traits berpengaruh secara signifikan sebesar 12,5% terhadap kepuasan pernikahan. Dimensi extraversion dan openness to experience adalah dua dari lima dimensi yang berpengaruh secara positif terhadap kepuasan pernikahan.
Pentingnya Kemandirian Bagi Remaja Buntaran, Firman Alamsyah Ario; Dawanti, Rizki; Riskinanti, Karisma
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 12, No 2 (2024)
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v12i2.6206

Abstract

ABSTRAK    Pada masa perkembangan remaja, kemandirian merupakan isu penting yang idealnya telah dicapai oleh remaja meskipun memang belum sepenuhnya mandiri.  Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kemandirian dalam kalangan remaja, dipengaruhi oleh perubahan-perubahan fisik, yang pada gilirannya memicu terjadinya perubahan emosional. Konsep kemandirian remaja umumnya  ditandai dengan kemampuan remaja dalam inisiatif mengambil keputusan, mampu mengatur dan mengendalikan perilakunya, mampu mengambil keputusan dan bertanggungjawab atas keputusan dan perilakunya sendiri, serta telah berpikir masa depan yang lebih baik. Kemandirian sangatlah penting bagi remaja, namun perhatian orang tua maupun pihak sekolah belum begitu serius dalam membekali remaja dengan konsep kemandirian, untuk itu pada kesempatan pengabdian saat ini, fokus kepada pembekalan remaja terkait dengan kemandirian yang memang penting dalam usia remaja, karena pengetahuan dan keterampilan ini sangat penting untuk remaja dan sebagai isu sentral, jika remaja berhasil melalui fase perkembangan ini dengan berhasil dan dapat mandiri, pada usia dewasa tidak akan ada masalah terkait dengan kemandirian. Salah satu cara dalam membantu remaja terkait masalah kemandirian ini adalah dengan cara memberikan penyuluhan mengenai kemandirian berupa tugas perkembangan remaja berkaitan dengan kemandirian Pre dan post test diberikan untuk mengukur sejauh mana efektifitas penyeluhun dapat berjalan, berdasarkan materi yang akan disampaikan. Penyuluhan ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 32 Jakarta.hasil pretest dan postest menunjukkan ada perbedaan nilai rata-rata sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan, yang dapat diartikan terdapat pegaruh penyuluhan terhadap pemahaman remaja terhadap kemandirian. Kata kunci: remaja, kemandirian, penyuluhan
Social Support as a Key Factor in Understanding Social Anxiety Among Generation Z Hasbullah, An Nisaa Zahra; Dawanti, Rizki
Merpsy Journal Vol 17, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/merpsy.v17i1.33648

Abstract

Social anxiety is a common problem among Generation Z, characterized by fear of negative evaluation, difficulty in social interactions, and a tendency to avoid social situations. Social support is believed to help reduce social anxiety by providing a sense of security, acceptance, and emotional support. This study aims to examine the effect of social support on social anxiety among Generation Z in JABODETABEK. Using a quantitative approach with simple linear regression analysis, this study involved 150 respondents selected through incidental sampling. This study used the Social Anxiety Scale for Adolescents (SAS-A) and the Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) as measuring instruments. The findings of the study showed that social support had a significant negative effect on social anxiety. Among the various sources of support, support from significant others had the strongest impact, at 16.8%, compared to support from friends and family. These findings emphasize the role of significant others in preventing and reducing social anxiety in Generation Z.
Literasi Media Sosial Orang Tua sebagai Upaya Pendampingan Penggunaan pada Remaja Yenny, Yenny; Dawanti, Rizki; Dearly, Dearly; Istiqomah, Istiqomah; Riskinanti, Karisma
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 5 (2025): Juli
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i5.2637

Abstract

Remaja merupakan kelompok yang paling aktif dalam menggunakan media sosial. Berdasarkan survei terbaru, lebih dari 90% remaja memiliki akses ke internet dan menghabiskan rata-rata 3-5 jam per hari di media sosial. Meskipun memberikan manfaat, rendahnya literasi digital di kalangan remaja meningkatkan risiko mereka terhadap cyberbullying, disinformasi, serta kecanduan media sosial. Keterlibatan orang tua memegang peranan penting dalam mendampingi anak menggunakan gadget dengan tujuan mengantisipasi dampak negatif melalui Pendidikan keluarga. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan literasi kepada orang tua terkait media digital agar dapat mendampingi anak anak mereka yang berusia remaja.  Mitra sasar dalam pengabdian masyarakat ini adalah anggota dharma wanita kementrian tenaga kerja di wilayah Bekasi. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah ceramah dan role playing.  Hasil Kegiatan ini memberikan peningkatan pemahaman terhadap orang tua terkait metode pendampingan yang efektif dalam penggunaan media sosial untuk remaja.