Jurnal Ilmiah LISKI (Lingkar Studi Komunikasi)
Vol 6 No 1 (2020): FEBRUARI 2020

Framing Khalayak dan Media Pasca Pemblokiran Akses Internet

Dinar Safa Anggraeni (Unknown)
Irwansyah . (Unknown)



Article Info

Publish Date
03 Feb 2020

Abstract

Pasca terjadi kerusuhan dalam aksi Gerakan Nasional Kedulatan Rakyat (GNKR) 22 Mei 2019 di Jakarta, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk membatasi aktivitas internet khususnya di media sosial untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama peredaran info hoax. Namun hal ini dianggap telah mencederai freedom of Information Communication Technology (ICT) masyarakat yang memiliki hak mendapatkan informasi dari mana pun. Media sosial yang tidak bisa difungsikan antara lain WhatsApp, Instagram dan Facebook, kecuali Twitter. Alhasil masyarakat dipaksa mengkonsumsi berita dari media massa mainstream yang saat ini dianggap tidak independent karena para pemilik media telah terafiliasi dengan kepentingan pemerintah. Masyarakat yang aktif membagikan informasi di media sosial atau user generated content (UCG) mengalami kendala dalam mengakses dan mengekspresikan informasi di media sosial. Maka berdampak pada masyarakat internet atau netizen yang hanya bisa mendapatkan informasi dari media massa mainstream dan hanya sedikit yang bisa mengakses media sosial melalui virtual privat network (VPN) atau membuka media sosial Twitter yang tidak diblokir. Hal ini menjadikan framing yang diciptakan khalayak dan media massa mainstream menjadi tidak jauh berbeda terkait peristiwa tersebut

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

liski

Publisher

Subject

Education

Description

The Journal of Communication Studies Peripheries (LISKI) has a philosophy of advancing communication studies through the dissemination of knowledge transferred by the journal. At the beginning of its formation, LISKI was a discussion-group activity initiated by the lecturers of communication studies ...