Indonesia menghadapi masalah dengan laju pertumbuhan penduduk tahun 2005-2015 sebesar 1,49 persen pertahun. Untuk mengatasi hal ini pemerintah menggalakkan Keluarga Berencana. Ketepatan klien dalam memilih kontrasepsi sangat mendukung keberhasilan dari program Keluarga Berencana. Pemilihan kontrasepsi dipengaruhi beberapa faktor yaitu umur, paritas, pekerjaan, pendidikan, dan lain sebagainya. Di desa Kendal Pecabean dari tahun ke tahun peminat kontrasepsi suntik paling banyak. Pada tahun 2016 peminat kontrasepsi suntik sebanyak 444 orang (57,6%) melebihi PPM tahun 2016 sebesar 30,28%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umur dan paritas akseptor KB terhadap pemilihan kontrasepsi suntik. Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang menjadi populasinya adalah seluruh akseptor KB di desa Kendal Pecabean periode Januari-Juni tahun 2017 sebanyak 396 orang, pengambilan sampelnya dilakukan secara Systematic Random Sampling dengan jumlah sampel sebesar 191 orang. Instrumen penelitian melalui data sekunder dengan melihat data pendataan keluarga Desa Kendal Pecabean kemudian diolah dengan menggunakan tabulasi frekuensi dan dilakukan tabulasi silang. Hasil: Hasil penelitian didapatkan akseptor mayoritas umur 20-35 tahun yaitu 98 orang (51,31%) dan paritasnya mayoritas primipara yaitu 123 orang (64,40%), yang memilih kontrasepsi suntik yaitu 107 orang (56,02%). Hasil tabulasi silang mayoritas akseptor yang memilih kontrasepsi suntik yaitu berumur 20-35 tahun sebanyak orang 64 orang (65,31%) dan primipara sebanyak 72 orang (58,54%).. Diskusi: Pemilih kontrasepsi suntik mayoritas pada umur 20-35 tahun dan primipara. Oleh karena itu, agar calon akseptor tepat memilih kontrasepsi sesuai dengan umur dan paritas maka diperlukan konseling, penyuluhan, dan kerjasama lintas sektor untuk mengadakan safari KB.
Copyrights © 2017