Pendahuluan : Angka kejadian Perdarahan di BPS Retno Surabaya tahun 2015 ke tahun 2016 turun 1 %, kemudian dari tahun 2016 ke tahun 2017 terjadi peningkatan sebesar 1,2 % . Walaupun angka terjadinya perdarahan masih di bawah angka toleransi menurut Dinas Kesehatan Jawa Timur yaitu sebesar 4% pada tahun 2007, tetapi kejadian perdarahan di BPS Retno Soepomo Surabaya terjadi peningkatan dari tahun 2016 ke tahun 2017 , maka penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran umur, dan status gizi ibu bersalin terhadap kejadian HPP. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif. Populasi yang digunakan adalah semua ibu bersalin periode Januari-Juni tahun 2018 sebanyak 110 orang dengan jumlah sampel sebanyak 110 orang dipilih menggunakan non probability sampling. Pengambilan data secara sekunder dari kohort ibu dan laporan persalinan. Hasil penelitian dibuat dalam bentuk distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Hasil: Hasil penelitian didapatkan mayoritas ibu bersalin berumur 20 ? 35 tahun(86,36%), status gizi baik (94,54%) Hasil tabulasi silang didapatkan ibu bersalin dengan status gizi baik mayoritas tidak mengalami HPP(98,08%), dibandingkan ibu dengan status gizi kurang yang sebanyak 50% HPP. Diskusi: masih tingginya angka kejadian HPP yang disebabkan oleh faktor umur dan status gizi.bidan sebagai tenaga kesehatan hendaknya dapat menurunkan angka kejadian HPP dengan memberikan berbagai penyuluhan tentang usia reproduksi yang aman untuk kehamilan dan persalinan, memberikan asuhan dan KIE disesuaikan dengan status gizi ibu.
Copyrights © 2019