Latar belakang. Gangguan endokrin merupakan komplikasi yang sering terjadi pada pasien thalassemia β mayor yang berefek pada kualitas hidupnya. Komplikasi ini terjadi karena penumpukan besi di dalam tubuh dan melibatkan organ seperti kelenjar endokrin sehingga pasien dapat mengalami hipotiroid, pubertas terlambat, perawakan pendek, gangguan insulin, usia tulang terlambat dan osteoporosis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kejadian endokrinopati pada pasien thalassemia β mayor di RSUP M Djamil Padang. Metode. Penelitian prospektif observasional terhadap pasien thalassemia β mayor yang di RSUP DR M Djamil pada bulan Januari – April 2018. Dilakukan pengumpulan data kadar feritin serum, tinggi badan, gula darah sewaktu, fungsi tiroid, status pubertas dan bone age. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi square untuk mencari hubungan antara kadar feritin dengan perawakan pendek, status pubertas, usia tulang dan osteoporosis, dikatakan berhubungan apabila p value < 0,05. Data dianalisis dengan menggunakan program SPSS. Hasil. Didapatkan 39 pasien thalassemia β Mayor, 3 orang menolak pemeriksaan, usia rata-rata 9,7 ± 3,9 tahun, 14 laki–laki (38,9%), 22 perempuan (61,1%), lama menderita thalasemia 5,6 ± 4,0 tahun. Perawakan pendek ditemukan pada 28 pasien (77,8%), tidak ada pasien yang menderita hiperglikemia. Dua orang (5,6%) mengalami hipotiroid, 4 dari 6 orang usia pubertas (66,67%) mengalami pubertas terlambat. Usia tulang retarded ditemukan pada 16 orang (44,4%) dan 3 orang (8,3%) mengalami osteoporosis. Tidak terdapat hubungan antara kadar feritin dengan perawakan pendek,status pubertas, usia tulang dan osteoporosis (p= 0,434 , p= 0,601 , p = 0,839 , p= 1.000). Kesimpulan. Gangguan endokrin terbanyak pada penelitian ini adalah perawakan pendek yaitu 28 pasien (77,8%). Tidak terdapat hubungan antara kadar feritin dengan perawakan pendek, status pubertas, usia tulang dan osteoporosis
Copyrights © 2020