Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk membersihkan paru-paru dari sekret. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan perubahan suara napas dan frekuensi pernapasan sebelum dan sesudah fisioterapi dada. Desain penelitian menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan sampel 11 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar kuesioner dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata frekuensi pernapasan pada pasien PPOK sebelum dan sesudah fisioterapi dada kunjungan I sampai dengan kunjungan III terjadi penurunan 11 point yakni dari 31x/menit menjadi 20x/menit, dan terjadi perunanan letak lobus yang terdapat suara napas tambahan yaitu ronkhi sebelum dan sesudah fisioterapi dada, pada kunjungan I sampai dengan kunjungan III turun sebanyak dua point yaitu dari tiga lobus atau 46% (5 pasien) menjadi satu lobus yaitu 78% (7 pasien). Tindakan fisioterapi dada mampu meningkatkan pengeluaran sekret. Pelaksanaan fisioterapi dada sebaiknya dilakukan 2x/hari agar diperoleh hasil yang maksimal.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019