Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

PERUBAHAN TANDA VITAL PADA PASIEN HEMODIALISIS SEBELUM, SAAT DAN SETELAH HEMODIALISIS DI RSUD MARDI WALUYO KOTA BLITAR Sepdianto, Tri Cahyo
Journal of Borneo Holistic Health Vol 2, No 2 (2019): Journal Of Borneo Holistic Health
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.53 KB) | DOI: 10.35334/borticalth.v2i2.712

Abstract

Hemodialisis adalah proses sebagai pergerakan larutan dan air dari darah pasien melewati membrane semipermiabel (dialyzer) ke dalam diasilat. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan perubahan tanda vital pada pasien hemodialisis  sebelum, saat dan setelah hemodialisis di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Metode penelitian yang digunakan ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini melibatkan 30 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner  dan lembar pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan tekanan darah sistolik mengalami penurunan sebesar  5,67 mmHg. Kemudian perubahan tekanan darah diastolik mengalami penurunan sebesar 2,33 mmHg. Perubahan frekuensi nadi mengalami  peningkatan sebesar 4,43 x/menit. Frekuensi pernafasan  mengalami penurunan sebesar 0,13x/ menit. Perubahan suhu mengalami peningkatan sebesar 0,03oC. Rekomendasi pada pasien hemodialisis agar memantau perubahan tanda vital agar tidak terjadi komplikasi dan gangguan hemodinamik.  
PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN MELALUI LATIHAN DEEP DIAPHRAGMATIC BREATHING PADA PASIEN GAGAL JANTUNG Sepdianto, Tri Cahyo; Ciptaning Tyas, Maria Diah; Anjaswarni, Tri
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 5, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Deep diaphragmatic breathing adalah tindakan non farmakologi pada pasien gagal jantung yang dapat meningkatkan saturasi oksigen. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi peningkatan saturasi oksigen, penurunan dyspnea, tekanan darah, nadi dan respirasi setelah melakukan latihan deep diaphragmatic breathing di RSD Mardi Waluyo Blitar. Metodologi penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Pra-Experimental dengan pendekatan Pretest-Posttest. Sampel penelitian terdiri dari 50 responden yaitu pasien gagal jantung yang menjalani rawat jalan di poli penyakit dalam. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Latihan deep diaphragmatic breathing ini dilakukan selama 14 hari dan saturasi oksigen nadi, tekanan darah serta respirasi diobservasi pada hari ke-1, ke-7 dan ke-14. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata saturasi oksigen 0,9%, penurunan derajat dyspnea 2,14 poin, tekanan darah sistolik 3 mmHg, diastolik 6,2 mmHg, nadi 2,98 kali permenit dan respirasi 4,76 kali permenit. Analisis lebih lanjut menunjukkan deep diaphragmatic breathing efektif dalam meningkatkan saturasi oksigen dan menurunkan derajat dyspnea, tekanan darah, nadi dan respirasi pada pasien gagal jantung (p=-0,000, a=0,05). Deep diaphragmatic breathing mampu meningkatkan volume tidal, meningkatkan efisiensi ventilasi dan meningkatkan aktifitas sistem saraf parasimpatis serta sensitivitas baroreseptor. Latihan deep diaphragmatic breathing dalam pelayanan keperawatan dapat digunakan intervensi keperawatan mandiri dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien gagal jantung. Rekomendasi dari penelitian ini perlu dilanjutkan dengan sampel yang lebih kompleks dan dilakukan secara random.Kata kunci: Saturasi oksigen, deep diaphragmatic breathing, gagal jantung
Penurunan Tekanan Darah dan Kecemasan Melalui Latihan Slow Deep Breathing Pada Pasien Hipertensi Primer Tri Cahyo Sepdianto; Elly Nurachmah; Dewi Gayatri
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 13 No 1 (2010): Maret
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v13i1.229

Abstract

AbstrakTujuan penelitian untuk mengidentifikasi penurunan tekanan darah dan tingkat kecemasan pasien hipertensi primer setelah melakukan latihan slow deep breathing antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Penelitian menggunakan desain kuasi eksperimen Pretest-Posttest Control Group melibatkan 28 responden untuk setiap kelompok. Hasil menunjukkan perbedaan penurunan rata-rata tekanan darah sistolik sebesar 15,5 mmHg, perbedaan penurunan rata-rata tekanan darah diastolik sebesar 9,9 mmHg dan perbedaan penurunan rata-rata skor tingkat kecemasan sebesar 3,2. Analisis lebih lanjut menunjukkan ada perbedaan penurunan yang signifikan rata-rata tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan tingkat kecemasan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (p= 0,000, α= 0,05). Latihan Slow deep breathing dalam pelayanan keperawatan dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan mandiri dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi primer. AbstractThe purpose of this study is to identify the reduction of blood pressure and anxiety level in patients with primary hypertension after slow deep breathing exercise between intervention and control groups. This research utilized a Quasi-Experimental Pre – post test Control Group design involved 28 subjects for each group. The result indicated that there is a decrease of 9.9 mm Hg in the average of systolic blood pressure and the anxiety level of 3.2 after the intervention. Further result demonstrated that there is a significant reduction of the average systolic and diastolic pressure, and anxiety level between intervention and control groups (p= 0,000, α= 0,05). Therefore, the slow deep breathing exercise can be applied as one of the independent nursing therapies in nursing care of patients with primary hypertension.
Pelaksanaan Self Monitoring of Blood Glucose pada Pasien DM Tipe 2 di Kota Blitar Tri Cahyo Sepdianto
Jurnal Keperawatan Malang Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Keperawatan Malang (JKM)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Panti Waluya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.932 KB) | DOI: 10.36916/jkm.v4i1.80

Abstract

Self Monitoring of Blood Glucose is an examination of blood sugar carried out by patient themselves. The purpose of this study is to decribe the implementation of the Self Monitoring of Blood Glucose. The study design with a sample of 30 people. Questionnaire and observation are used for data collection. The result showed that patients who performed Self Monitoring of Blood Glucose were 50% (15 patients) (n=30) had a blood sugar profile in the normal range when fasting blood sugar was 53% (8 patients) and 2 haours post prandial were 73% (11 patients) with a place of execution at home and health services as much as 47% (14 patients). The purpose of this Carlsen study is to help patient to control their blood sugar profile.
PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN MELALUI LATIHAN DEEP DIAPHRAGMATIC BREATHING PADA PASIEN GAGAL JANTUNG Tri Cahyo Sepdianto; Maria Diah Ciptaning Tyas; Tri Anjaswarni
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 1, No 8 (2013): Juni 2013
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1109.31 KB)

Abstract

Deep diaphragmatic breathing adalah tindakan non farmakologi pada pasien gagal jantung yang dapat meningkatkan saturasi oksigen. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi peningkatan saturasi oksigen, penurunan dyspnea, tekanan darah, nadi dan respirasi setelah melakukan latihan deep diaphragmatic breathing di RSD Mardi Waluyo Blitar. Metodologi penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain Pra-Experimental dengan pendekatan Pretest-Posttest. Sampel penelitian terdiri dari 50 responden yaitu pasien gagal jantung yang menjalani rawat jalan di poli penyakit dalam. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Latihan deep diaphragmatic breathing ini dilakukan selama 14 hari dan saturasi oksigen nadi, tekanan darah serta respirasi diobservasi pada hari ke-1, ke-7 dan ke-14. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata saturasi oksigen 0,9%, penurunan derajat dyspnea 2,14 poin, tekanan darah sistolik 3 mmHg, diastolik 6,2 mmHg, nadi 2,98 kali permenit dan respirasi 4,76 kali permenit. Analisis lebih lanjut menunjukkan deep diaphragmatic breathing efektif dalam meningkatkan saturasi oksigen dan menurunkan derajat dyspnea, tekanan darah, nadi dan respirasi pada pasien gagal jantung (p=-0,000, a=0,05). Deep diaphragmatic breathing mampu meningkatkan volume tidal, meningkatkan efisiensi ventilasi dan meningkatkan aktifitas sistem saraf parasimpatis serta sensitivitas baroreseptor. Latihan deep diaphragmatic breathing dalam pelayanan keperawatan dapat digunakan intervensi keperawatan mandiri dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien gagal jantung. Rekomendasi dari penelitian ini perlu dilanjutkan dengan sampel yang lebih kompleks dan dilakukan secara random.Kata kunci: Saturasi oksigen, deep diaphragmatic breathing, gagal jantung
Asuhan Keperawatan pada Pasien Gastritis di RS Wonolangan Probolinggo: Studi Kasus Tri Cahyo Sepdianto; Andi Hayyun Abiddin; Titik Kurnia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v11i1.734

Abstract

Background: Gastritis is a state of inflammation of the gastric mucosa that can be acute and chronic due to the inattention of sufferers to health, one of which is the application of an unhealthy lifestyle. Aim: Identify an overview of nursing care case studies in patients with gastritis problems at Wonolangan Probolinggo Hospital. Method: This qualitative research uses a case study design specifically designed to study in detail and depth about a case and include various sources of information. Results: Studies that have been done on Mr. A found that nutritional deficits are associated with nausea. After the act of foster care, the nausea experienced by Mr. A was reduced marked by an increase in his appetite of Mr. A. Conclusion: The problem of nursing deficit nutrition has been resolved. Motivation and health education are needed for people with gastritis, including maintaining oral hygiene, eating with small but frequent portions, and maintaining a good diet
The Effectiveness of Effleurage Back Massage on Vital Signs, Oxygen Saturation, and Anxiety of Patients with Hypertension Tri Cahyo Sepdianto; Suprajitno Suprajitno; Maria Dyah Ciptaning Tyas
NurseLine Journal Vol 7 No 2 (2022): November 2022
Publisher : Faculty of Nursing, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/nlj.v7i2.34555

Abstract

There have been numerous young people with hypertension and need treatment. The treatment measures experienced have side effects and are felt throughout life. Efforts to reduce side effects require non-pharmacological measures, incorporate effleurage back massage. The objective of this study is to assess the effectiveness of effleurage back massage on vital signs, oxygen saturation, and anxiety of patients with primary hypertension aged 45-54 years. The method in this study employed a quasi-experimental design with a non-randomized pretest-posttest control group design approach. The sample of this study were patients with primary hypertension aged 45-54 years who received regular treatment at UPTD Kesehatan (Health Unit) in Blitar City area, as many as 101 patients (51 treatment groups, 50 control groups). The inclusion criteria of patients were having a systolic blood pressure of 140-180 mmHg and diastolic 90-100 mmHg, obtaining a maximum of 2 standard antihypertensive treatments and not smoking. The analysis administered descriptive, time series, t-test and ANOVA. The results of this study presented that after the effleurage back massage, there was a decrease in systolic blood pressure of 13.88 mmHg, diastolic blood pressure of 10.08 mmHg, pulse 9.76 times per minute and respiration 0.67 times per minute. Effleurage back massage is effective if it is performed after 5 times and it spends time for the next massage to pause. Back massage can be performed alone by patients with hypertension every week for 20 minutes each massage.
Pola asuh orang tua terhadap adiksi penggunaan gawai pada anak usia sekolah: Literature review Tri Cahyo Sepdianto; Faisal Agus Mustofa; Andi Hayyun Abiddin
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 16, No 6 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v16i6.8304

Abstract

Background: In this modern era, technological developments involving gadgets and gadgets are growing very rapidly. As adults, they already understand the use of the device and can control it themselves, but as children, they still tend to play, which has an addictive or addictive effect. Parenting patterns are very necessary to control and supervise the use of gadgets or gadgets in children.Purpose: To determine the parenting pattern of the addiction to the use of gadgets in school-age children.Method: Using a literature review study through a PEOS search strategy in one database, namely Google Scholar.Results: There were 5 studies that met the inclusion criteria including using a cross-sectional, quasi-experimental design, and observational analytic; studies published between 2017-2022. Based on the results of the analysis, it was found that permissive parenting contributed to higher levels of gadget addiction in elementary school students. Democratic parenting affects the level of gadget addiction in elementary school students. Permissive parenting shows a high level of dependence among elementary school children.Conclusion: Parenting patterns affect the level of device addiction in elementary school children.Keywords: Parenting Style; Gadgets; Elementary school-age childrenPendahuluan: Di era modern ini, perkembangan teknologi yang melibatkan gadget dan gadget berkembang sangat pesat. Sebagai orang dewasa, mereka sudah memahami penggunaan perangkat dan dapat mengontrolnya sendiri, tetapi sebagai anak-anak, mereka masih cenderung bermain, yang efeknya menimbulkan kecanduan atau efek kecanduan. Pola asuh orang tua sangat diperlukan untuk mengontrol dan mengawasi penggunaan gawai atau gadget pada anak.Tujuan: Untuk mengetahui pola asuh orang tua terhadap adiksi penggunaan gawai pada anak usia sekolah.Metode: Menggunakan literature review study melalui strategi pencarian PEOS pada satu data base yaitu google scholar.Hasil: Didapatkan 5 studi yang sesuai dengan kriteria inklusi diantaranya menggunakan desain cross-sectional, kuasi-eksperimental, observational analitik. studi yang dipublikasikan antara tahun 2017-2022. Berdasarkan hasil analisis didaptakn abahwa pola asuh permisif berkontribusi pada tingkat kecanduan gadget yang lebih tinggi pada siswa sekolah dasar. Pola asuh demokratis mempengaruhi tingkat kecanduan gadget pada siswa sekolah dasar. Pola asuh permisif menunjukkan tingkat ketergantungan yang tinggi di antara anak-anak sekolah dasar.Simpulan: Pola asuh orang tua mempengaruhi tingkat kecanduan perangkat pada anak sekolah dasar.  
UPAYA PERAWAT DALAM MENCEGAH TERJADINYA PHLEBITIS sri winarni; Nastiti Kurniasari; Tri Cahyo Sepdianto
Jurnal Pendidikan Kesehatan Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Pendidikan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jpk.v7i1.95

Abstract

Sebagian besar pasien yang masuk ke rumah sakit mendapat terapi melalui intravena, dan pemberian melalui intravena beresiko terjadinya phlebitis. Disini perawat bertindak sebagai care giver dalam terapi infus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran upaya perawat dalam mencegah terjadinya phlebitis di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Metode penelitian deskriptif. Sampel penelitian sebanyak 38 perawat dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Populasi 38 perawat di ruang Melati dan ruang Dahlia RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar. Hasil penelitian menunjukan upaya perawat 65,8 persen baik, 26,3 persen cukup dan 7,9 persen kurang. Upaya kurang disebabkan tidak menempatkan jarum dengan baik. Rekomendasi dalam penelitian ini, diharapkan perawat mengikuti pelatihan PPI atau Pencegah dan Pengendali Infeksi dan memperhatikan tanda dan gejala awal yang dapat menyebabkan terjadinya phlebitis ketika dilakukan pemasangan terapi intravena kepada pasien selama dirawat di rumah sakit.
PENGEMBANGAN TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM KOMBINASI GERAK TANGAN UNTUK MENSTABILKAN TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI Nina Yuliani; Mujito - -; Triana Setijaningsih; Tri Cahyo Sepdianto
Jurnal Pendidikan Kesehatan Vol 10 No 1 (2021): Jurnal Pendidikan Kesehatan
Publisher : Poltekkes Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jpk.v10i1.2271

Abstract

Hypertension is the third largest risk factor that causes premature death. Deep breathing relaxation technique is a non pharmacological therapy that can be introduced to hypertensive clients. Deep breathing relaxation can make the body harmonious and calm and can empower the body to fight hypertension. The development of breath relaxation techniques in combination with hand movements is expected to maintain blood pressure stability in hypertensive clients. The purpose of this study is to identify the process of developing and the feasibility of breathing relaxation techniques in combination with hand movements to stabilize the blood pressure of hypertensive clients. The method used in this research is Research and Development with ADDIE development procedures up to the implementation stage, namely making the final product. This research was conducted in Posbindu PTM of Bendogerit Sub District, Blitar City with 8 trial participants. The results of this study indicate that breath relaxation techniques in combination with hand gestures meet the appropriate criteria for use based on expert judgment and trial participants. The creation of the final product is expected to be the next researcher to conduct research on the effectiveness of this product to maintain blood pressure stability in hypertensive clients