Humaniora
No 5 (1997)

Kitab Kasidah Burdah: Tradisi Pembacaan dan Resepsinya

Fadlil Munawwar Manshur (Unknown)



Article Info

Publish Date
17 May 2013

Abstract

Pesantren dan kitab merupakan dua entitas yang saling berhubungan erat.Dalam tradisl pengajaran agama Islam antara pesantren dan kitab tidak dapat dipisahkan, karena alasan pokok munculnya pesantren adalah untuk mentransmsikan Islam tradisional sebaqaimana yang terdapat dalam kitab-kitab klasik yang ditulis berabad-abad yang lalu. Kitab-kitab ini dikenal di Indonesia sebagai kitab kuning (Bruinessen, 1995:17). Di dunia pesantren kitab-kitab itu kuning dikaji, diresepsi, dan dijadikan acuan moral oleh masyarakatpesantren (kiai dan santri) dalam kehidupan sehari-hari. Ajaran-ajaran Islam ini ada yang ditulis dalam kitab-kitab kuning yang bercorak sastra, antara lain Kasidah Burdah karangan Muhammad Al-Busin. Di antara pesantren yang mengajarkan kitab Kasidah Burdah (selanjutnya disebut KB) kepada santrinya adalah Pesantren Darussalam Ciamis.

Copyrights © 1997






Journal Info

Abbrev

jurnal-humaniora

Publisher

Subject

Humanities

Description

Humaniora focuses on the publication of articles that transcend disciplines and appeal to a diverse readership, advancing the study of Indonesian humanities, and specifically Indonesian or Indonesia-related culture. These are articles that strengthen critical approaches, increase the quality of ...