Pengembangan pendidikan antarwilayah kecamatan di Kabupaten Magetan khususnya tingkat Sekolah Menengah masih belum merata. Hal ini didasarkan pada salah satu indikator pemerataan pendidikan yang menunjukkan bahwa angka partisipasi sekolah pada 12 kecamatan dari 16 kecamatan di bawah rata-rata kabupaten (56.06), sementara tertinggi adalah 240.03 terdapat di kecamatan Magetan dan APs terendah terdapat di kecamatan Karangrejo yaitu 5.14. Hal ini diiringi juga dengan perbedaaan karakteristik wilayah kecamatan, diantaranya adalah ketersediaan fasilitas pendidikan, tingkat aksesibilitas, sebaran jumlah unit industri dan angka kemiskinan di tiap wilayah kecamatan yang menunjukkan perbedaan yang signifikanHasil berdasarkan analisis Regresi Linier Berganda menunjukkan penelitian bahwa faktor -faktor yang mempengaruhi pemerataan Menengah berdasarkan urutan besarnya adalah ketersediaan fasilitas pendidikan, angka kemiskinan, aksesibilitas dan jumlah unit industri perkecamatan. Analisis Klaster berdasarkan karakteristik wilayah tersebut menghasilkan tiga klaster yaitu klaster l' wilayah dengan dan semua faktor mendukung klaster wilayah dengan APS sedang dan angka kemiskinan tinggi klaster ll: wilayah dengan APS rendah dan ketersediaan fasilitas.
Copyrights © 2009