Permukiman pesisir merupakan salah satu jenis kawasan unik yang membutuhkan pendekatan khusus dalam memahami karakteristiknya.Selama ini permukiman pesisir di Indonesia umumnya dikenal memiliki perkembangan yang sangat cepat dan dinamis dimana salah satu penyebabnya adalah tingginya tingkat migrasi pendatang, termasuk di wilayah studi kasus Brondong-Paciran, Kab.Lamongan.Konsep pengembangan permukiman seringkali tidak sukses dalam implementasinya karena kurangnya pemahaman mengenai karakteristik pola perkembangan permukiman sehingga diperlukan pendekatan khusus dalam studinya. Brondong-Paciran merupakan salah satu kawasan permukiman pesisir yang ditetapkan sebagai kawasan minapolitan di Jawa Timur dan seperti permukiman pesisir pada umumnya, wilayah ini memiliki peran vital dalam kegiatan ekonomi karena integrasi fungsi permukiman dan ekonomi merupakan budaya dan karakteristik eksisting. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola perkembangan permukiman pesisir di Brondong-Paciran, Kab.Lamongan sebagai bagian dari penelitian mengenai pengembangan konsep permukiman minapolis.Diskusi dititikberatkan pada pendekatan metode ekistic sebagai skema analisis dua arah yang khusus dikembangkan dalam bidang permukiman. Hasil dari diskusi dan identifikasi memperlihatkan bahwa tingkat lingkungan permukiman di Brrondong-Paciran termasuk kategori kampung kota pantai dengan tatanan permukiman ribbon settlements berkombinasi dengan pola cluster dan berkembang melalui empat tahapan utama yang kemudian divisualisasikan melalui peta ekistic grid.
Copyrights © 2014