Lombok secara kultural memiliki kultur perpaduan antara jawa, bali dan bugis. Suku sasak Lombok seperti suku-suku lainnya yang ada di dunia ini juga menjunjung tinggi nilai kultural budaya mereka, salah satu yang bisa kita lihat dan sering kita temui adalah tradisi “nyongkolan” yang memiliki pengetahuan lokal budaya lombok. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menjadikan tradisi budaya nyongkolan sebagai bahan ajar di sekolah. Model pendekatan dalam peneletian ini mengarah ke etnografi deskriptif kualitatif. Realitas empiris diperoleh peneliti langsung ke lokasi penelitian, untuk mendapatkan gambaran tentang tentang budaya “nyongkolan” sesuai dengan tradisi mereka, dan gejala kehidupan sehari-hari Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah masyarakat Selebung Kecamatan Janapria. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumen. Analisis menurut Miles dan Huberman, yaitu (1). Reduksi data, (2) Penyajian data, (3) penarikan simpulan. Hasil penelitian Tradisi Merariq atau kawin lari Masyarakat Sasak memiliki banyak ritual atau tahapan-tahapan lain.Kata kunci: nilai edukatif, Nyongkolan, bahan ajar, siswa
Copyrights © 2020