ABSTRAKInfeksi nosokomial telah mengalami peningkatan seiring waktu dan bakteri Staphylococcus epidermidis merupakan salah satu bakteri yang sering menyebabkan infeksi nosokomial tersebut.Tanaman delima dipercaya memiliki aktivitas antimikroba dan di Bali tanaman ini merupakantanaman hias di pekarangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol bijibeserta aril buah delima (Punica granatum L.) menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcusepidermidis secara in vitro. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni denganrancangan post test only control group design. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yakni kontrol danperlakuan yang dibagi atas empat kelompok berdasarkan konsentrasi. Sampel bakteri Staphylococcusepidermidis didapat dari Lab. Mikrobiologi FK UNUD. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstraketanol biji beserta aril buah delima memiliki potensi sebagai penghambat pertumbuhan bakteri S.epidermidis dengan konsentrasi hambat minimum adalah konsentrasi 25% dan zona hambat terbesardihasilkan pada konsentrasi ekstrak 100%. Kata Kunci: Antimikroba, Zona Hambat, Staphylococcus epidermidis, buah delima
Copyrights © 2020