Suksesi vegetasi merupakan suatu proses alami yang terjadi pada suatu ekosistem. Proses suksesi dimulai dari perkembangan tanaman perintis yang berkembang tergantikan secara gradual oleh vegetasi sejati dengan kanopi yang jelas hingga menjadi vegetasi berkayu keras. Perkmbangan tersebut dapat terjadi akibat adanya kompetisi dan penyesuaian dengan lingkuangan yang ada. Pengideraan jauh memberikan kemudahan dalam monitoring perubahan tutupan lahan oleh vegetasi dengan kemampuan synoptic overview yang dimiliki. Selaras dengan hal tersebut, perkembangan Sistem Informasi Geografis memungkinkan pemodelan multitemporal untuk prediksi, salah satunya dengan metode cellular aoutomata. Tujuan dari penelitian ini adalah memodelkan perembetan vegetasi di sebagai bentuk suksesi pada daerah terdampak erupsi gunungapi dengan menggunakan metode cellular automata. Selain itu, penelitian ini diarahkan untuk mengevaluasi hasil pemodelan perembetan vegetasi cellular automata. Kelas strata vegetasi yang ada meliputi vegetasi kerapatan redah, sedang, dan tinggi berkembang secara spasial serta mengekspansi lahan berpasir secara natural dari tahun 2011 hingga 2015. Sekalipun hasil model 2015 menunjukkan statistik yang cukup logis dimana tidak memungkinkan terjadinya perubahan dari level tutupan yang lebih tinggi, namun tidak memberikan signifikansi pada pola spasial saat divalidasi dengan data eksisting tahun 2015. Akurasi total model sebesar 0,703 dengan nilai ideks kappa sebesar 0,579 menunjukkan pemodelan cellular automata untuk kasus ini perlu dievaluasi.
Copyrights © 2020