Pendidikan karakter pada jenjang pendidikan dasar harus menempatkanpendidikan ramah nak sebagai dasar membangun karakter siswa. Hasil kuesioneryang didisi oleh semua guru-guru SD se-kota Semarang yang dilakukan 3,5 bulan di16 SD Negeri se Kota Semarang. Hasil menunjukkan mereka setuju untuk selalubersikap ramah terhadap siswa-siswanya. Tidak hanya itu, sekolah juga telahmengimplementasikan beberapa nilai-nilai karakter dalam visi misi sekolah, bahkantersedia kata-kata motivasi di dinding-dinding sekolah.Kedua, bentuk-bentuk pendidikan ramah anak yang telah dilaksanakan disekolah meliputi; ketersediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh siswaseperti dalam kaitannya dengan kesehatan siswa yaitu tersedianya ruang UKS,program jumat bersih, kerja bakti, dokter kecil, BIAS maupun program tanaman toga.Sedangkan di bidang lain seperti tersedianya toilet, sanitasi air untuk mencuci tangan.Namun belum semua sekolah memiliki sanitasi air maupun toilet yang bersih. Bentukpendidikan ramah anak yang lain yaitu tersedianya perpustakaan, kantin, koperasisiswa, taman bermain siswa, dan mading. Jika dilihat dari observasi kelas, guru telahmengimplementasikan bentuk-bentuk pendidikan ramah anak seperti pemberian rasakasih sayang, perhatian terhadap siswa-siswanya. Dalam segi partisipai, bentukpendidikan ramah anak yang telah dilaksanakan seperti adanya kegiatan-kegiatansekolah dalam memperingati hari besar, serta ekstrakurikuler yang diikuti oleh semuasiswa. keterlibatan siswa dalam berbagai hal seperti dalam penataan bangku dandekorasi kelas.Ketiga, sejauhmana sekolah-sekolah dasar di kota Semarang telahmengimplementasikan pendidikan ramah anak dapat kita ketahui melalui hasilobservasi kelas dan wawancara. Sekolah telah berupaya mengimplementasikanpendidikan pendidikan ramah anak, namun faktanya masih belum optimaldikarenakan adanya beberapa kendala seperti keterbatasan dana, sarana danprasarana.Kata kunci: pendidikan ramah anak, karakter, SD Negeri di Kota Semarang
Copyrights © 2012