Sebagian besar UMKM di Semarang mengalami kesulitan dalam mencatat dan mengelola transaksikeuangan. Padahal pencatatan transaksi keuangan yang cermat dan tepat akan membantu UMKMdalam menyusun strategi keuangan yang efektif. Apalagi bagi UMKM yang tergolong masih barudalam memulai usaha, mereka kesulitan dalam mengukur kelayakan usaha dan menentukan breakevent point (BEP). Hal tersebut menyebabkan banyak UMKM sulit untuk berkembang. Sehinggauntuk menjawab permasalahan dan kesulitan yang dialami oleh UMKM dalam mengambilkeputusan yang terkait operasional keuangan perusahaan, maka perlu dibuat suatu model sistemmanajemen keuangan terencana. Model sistem manajemen keuangan terencana dan untuk start-upbisnis UMKM yang meliputi pengelolaan keuangan diharapkan mampu melakukan pengelolaan datapenjurnalan, pengelolaan Buku Besar (General Ledger), pembuatan Laporan Keuangan (FinancialStatement), budgetting dan monitoring keuangan yang membandingkan antara budget danrealisasinya, menghitung kelayakan usaha dan titik impas (break event point). Metode dalammengembangkan sistem ini menggunakan konsep System Development Life Cycle (SDLC) yangmemiliki 4 tahapan antara lain: analisa, desain, implementasi dan testing. Alat pengembangan sistemyang digunakan adalah Data Flow Diagram (DFD) untuk membangun desain model, EntityRelationship Diagram (ERD) untuk menyusun database dan Flowchart untuk menyusun algoritmaprogram. Hasilnya aplikasi sistem manajemen keuangan terencana bagi start up bisnis UMKM.Keyword: Sistem Manajemen Keuangan, Transaksi Keuangan, SDLC, UMKM
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016