Jawa barat mempunyai aktivitas kegempaan yang sangat tinggi. Aktivitas kegempaan di wilayah Jawa Barat dikontrol oleh struktur geologi regional dan keberadaan sesar-sesar lokal. Aktivitas sesar-sesar lokal dan zona keberadaan zona subduksi dapat dipelajari dari sebaran hiposenter pada daerah tersebut. Sebaran hiposenter yang diperoleh dari katalog BMKG biasanya berasal dari quick count dengan mengabaikan beberapa parameter. Oleh karena itu, lokasi hiposenter tersebut harus direlokasi untuk menentukan hubungan hiposenter gempa dengan aktivitas tektonik daerah tersebut. Metode relokasi hiposenter yang digunakan adalah metode Double Difference. Metode ini digunakan untuk mengidentifikasi zona patahan berdasarkan distribusi gempa yang terjadi. Prinsip metode Double Difference adalah jarak persebaran hiposenter antara dua gempabumi sangat kecil dibandingkan dengan jarak antara stasiun gempabumi, maka raypath dan waveform kedua gempabumi dapat dianggap mendekati sama. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data gempabumi yang terjadi pada periode Juli 2017-Juni 2018 di Jawa Barat. Hasil relokasi hiposenter menunjukkan bahwa kegempaan di Jawa Barat Sebagian besar berasosiasi dengan zona subduksi. Penunjaman yang terjadi relatif landai. Kedalaman aktivitas gempabumi pada zona subduksi tersebut sekitar 0-70 km. Aktifitas kegempaan pada Sesar-sesar lokal relatif sangat dangkal dan tersebar hampir di setiap segmen sesar lokal.
Copyrights © 2020