Sekolah dasar inklusif telah ditunjuk, berarti implementasinya dijadikan dasar untuk memberikan pendidikan yang non deskrimatif pada siswa non ABK dan ABK ( anak berkebutuhan khusus). Ada banyak masalah yang ditemukan, terutama kinerja guru yang belum dapat dinyatakan optimal. Penelitian ini fokus untuk melakukan eksplorasi dan analisis atas kondisi kinerja guru SD inklusif, perencanaan program peningkatan kinerjanya serta faktor yang menjadi pendukung dan penghambatnya di Kabupaten Lombok Barat. Desain dengan pendekatan kualitatif, sehingga sangat mengandalkan kedalaman dan keluasan informasi dari responden. Rancangan kajian dilihat dari wilsayah penelitian merupakan lingkup pendidikan di Kabupaten Lombok Barat, sehingga temuan dan analisisnya dapat dijadikan rujukan untuk mengambil kebijakan oleh dinas pendidikan. Temuan dalam penelitian ini tergolong diluar ekspektasi bahwa kinerja guru inklusif tergolong kurang dan sedang, di mana dua kriteria ini pada dasarnya adalah rendah. Kriteria cukup hanya ditemukan pada sekolah yang pernah menjadi lokasi kerja handicap internasional. Perencanaan peningkatan kinerja guru SDN inklusi pada satuan kerja wilayah Kabupaten Lombok Barat melalui Dinas Dikpora Kabupaten Lombok Barat dapat dinyatakan nihil. Hambatan utama dari perencanaan peningkatan kinerja guru dalam satuan wilayah kerja Kabupaten Lombok Barat dan satuan pendidikan adalah belum adanya Perda yang mengatur mengenai pendidikan inklusi. Hal ini berdampak luas pada penggunaan sumber daya yang bersumber dari APBN. Satu-satunya potensi yang ada adalah etos kerja guru dalam pelaksanaan pendidikan inklusi yang tergolong tinggi.
Copyrights © 2017