Stress kerja adalah reaksi tubuh manusia terhadap segala ransangan baik yang berasal dari luar maupun dari dalam tubuh yang kaitannya dengan pekerjaan, sehingga dapat berpengaruh pada menurunnya performan, efisiensi dan produktivitas kerja yang bersangkutan. Beberapa studi menyimpulkan bahwa setiap tahun kasus stres yang disebabkan stres kerja di Indonesia meningkat dengan cepat dan berpotensi menimbulkan dampak sosial, emosional, psikologi, dan berbagai masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Tuntutan dan beban pekerjaan yang bersifat monoton dapat menyebabkan terjadinya stres kerja pada operator di PT. Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres kerja dengan tekanan darah pada operator di PT. Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe. Penelitian bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh operator di PT.Pupuk Iskandar Muda Lhokseumawe yang bekerja di Amonia , Urea , Utilitis sebesar 144 orang dan sampel sebanyak 60 orang dengan teknik purposive sampling. Dianalisa secara univariat melihat frekuensi umur dan masa kerja pada setiap unit kerja dan analisis bivariat menggunakan uji spearrman melihat hubungan stres kerja dengan tekanan darah. Hasil penelitian menunjukkan stres kerja sedang terbanyak pada operator dengan hubungan stress kerja tekanan darah sistolik (P = 0,040) dan hubungan stress kerja dengan tekanan darah diastolik (P =0,009). Dengan nilai tersebut menyimpulkan semakin bertambah stress kerja maka semakin tinggi tekanan darah sistolik pada operator PT. Pupuk Iskandar Muda. Disarankan pihak perusahaan melakukan pelatihan manajemen stres, melakukan pemeriksaan secara berkala khususnya pemerikasaan tekanan darah operator dan melakukan rotasi kerja pada satu unit dengan unit yang lain pada operator PT. Pupuk Iskandar Muda
Copyrights © 2020