Tulisan ini melakukan kajian terhadap salah satu ayat yang terdapat dalam Al-Qur’an yaitu QS. An-Nahl [16]: 125. Dalam penafsirannya, ayat ini dijadikan sebagai landasan dalam memahami dan mengimplementasikan dakwah perspektif Al-Qur’an. Dakwah sebagai sebuah kegiatan yang hadir dalam rutinitas kehidupan umat beragama utamanya dalam hal ini umat Muslim, harus dilakukan dengan memperhatikan kondisi masyarakat. Penulis mencoba menjabarkan dakwah yang menggembirakan dengan cara melakukan pengkajian terhadap QS. An-Nahl ayat 125. Dalam kajian ini, didapatkan bahwa ada dua hal yang mampu menggembirakan dakwah, pertama ialah pendakwah itu sendiri, dimana dirinya harus memiliki kompetensi yaitu: good will, good ethos, dan good moral character. Sedangkan yang kedua adalah metode yang digunakan. Ada tiga metode dakwah berdasarkan dalil diatas bil Hikmah, Maizah Hasanah, dan Jadilhum bi al-Lati Hiya Ahsan, yang kemudian dijabarkan agar ketiga metode tersebut mampu diterapkan dalam rangka mewujudkan dakwah yang menggembirakan yang tetap berada dalam koridor esensi dakwah berdasarkan tuntunan kitab suci Al-Qur’an.Kata Kunci: An-Nahl [16]:125, bil Hikmah, Maizah Hasanah, Jadilhum bi al-Lati Hiya Ahsan, Dakwah yang Menggembirakan.
Copyrights © 2020