Perspektif Komunikasi; Jurnal Ilmu Komunikasi dan Komunikasi Bisnis
Vol 4, No 1 (2020): Perspektif Komunikasi

KEKERASAN VERBAL DI TELEVISI: ANALISIS SEMIOTIKA SINETRON ‘ORANG KETIGA’ SCTV

Desliana Dwita (Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Riau, Pekanbaru, Indonesia)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2020

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi fenomena maraknya tayangan dengan tema pelakor dalam program televisi. Pelakor merupakan istilah baru di Indonesia yang merupakan kependekan dari perebut (le)laki orang. Sebelumnya pernah dikenal istilah ‘selingkuhan’, ‘simpanan’, atau ‘wanita idaman lain’ dengan makna yang hampir sama. Fenomena memperlakukan pelakor dengan kekerasan verbal menjadi tayangan yang paling banyak diminati pemirsa televisi khususnya perempuan. Salah satunya adalah sinetron ‘Orang Ketiga’ yang ditayangkan oleh stasiun televisi SCTV. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang adanya kekerasan verbal dalam sinetron ‘Orang Ketiga’ yang ditayangkan oleh stasiun televisi SCTV. Dalam beberapa episode, kekerasan verbal sering ditujukan kepada pelakor. Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada penonton dan pembuat program televisi tentang makna yang terkandung dalam dialog yang mengandung kekerasan verbal. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan bagi regulator yang mengawasi isi siaran tentang adanya kekerasan verbal dalam tayangan televisi. Penelitian kualitatif dengan metode analisis semiotika Roland Barthes ini berfokus pada makna denotasi, konotasi, dan mitos kekerasan verbal yang terdapat dalam sinetron ‘Orang Ketiga’. Hasil penelitian menunjukan terdapat makna denotasi berupa kata perebut, perusak, penghancur, menjadikan orang lain gila, pengambil hak orang, tidak punya hati, serta murahan. Makna konotasi dan mitos dalam sinetron ini mengandung makna yang tidak membangun berupa niat yang tidak baik, hati yang tidak baik, otak yang tidak normal, tidak memiliki harga diri, dan tidak memiliki perasaan layaknya manusia. Bentuk kekerasan verbal berupa kata-kata memaki, membentak, mengancam, mengejek, melecehkan, menjelekan, menyudutkan, membuat malu dan menghina.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

perspektif

Publisher

Subject

Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Focus and Scope Perspektif Komunikasi focuses on writings that contains research and contemporary thinking in the field of Communication Studies in various perspectives and angles include: 1. Political Communication, features cutting-edge theory-driven empirical research at the intersection of ...