Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya
Vol 7, No 2 (2016)

BUDAYA POLITIK KERAJAAN WAJO

Hafid, Rosdiana (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Dec 2016

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengungkap dan menjelaskan budaya politik di Kerajaan Wajo pada abad ke-14 dan ke-15. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang meliputi empat langkah sistematis. Pengumpulandata lapangan bertumpu pada studi pustaka melalui beberapa perpustakaan yang ada di Makassar dan Kantor Perpustakaan Kabupaten Wajo. Hasil kajian menunjukkan bahwa budaya politik Kerajaan Wajo ada sejak berdirinya kerajaan ini, tepatnya pada masa pemerintahan La Tenribali yang bergelar Batara Wajo. Kerajaan Wajo tidak mengenal konsep Tomanurung dalam sistem pembentukan kerajaan, sehingga berbeda dengan kerajaan-kerajaan lainnya yang ada di Sulawesi Selatan, kecuali pada dua periode sebelumnya, yaitu pada masa Kerajaan Cinnatobi dan awal berdirinya Kerajaan Wajo yang diperintah oleh Batara Wajo I – III. Pada masa pemerintahan Batara Wajo IV, gelar jabatan itu diubah menjadi Arung Matoa Wajo. Arung Matoa Wajo didampingi oleh tiga orang pejabat yang disebut ranreng yang berasal dari tiga wanua pembentuk Kerajaan Wajo. Oleh sebab itu, Arung Matoa Wajo sangat terbatas  kekuasaannya, meskipun daerah ini berbentuk kerajaan yang sifatnya bukan monarki absolut.

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

walasuji

Publisher

Subject

Social Sciences

Description

Walasuji : Jurnal Sejarah dan Budaya is an open access, a peer-reviewed journal published by Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Selatan. We publish original research papers, review articles and case studies on the latest research and developments in the field of : oral tradition; manuscript; ...