Salatiga memang penuh dinamika karena pemerintah Hindia-Belanda seakan-akan tak mau berhenti menatanya. Salatiga lantas ditetapkan sebagai stadsgemeente oleh Gubernur Jenderal Johan Paul van Limburg Stirum melalui Staatsblad No. 266 tanggal 25 Juni 1917, yang kemudian meningkat menjadi gemeente pada tahun 1926. Adapun permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah administrasi pemerintah gemeente di Salatiga, hingga pembangunan infrastuktur yang dilakukan oleh pemerintah Hindia-Belanda untuk mengubah citra Salatiga menjadi kota kolonial dalam kurun waktu sejak tahun 1917 sampai dengan 1942. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah kritis yang terdiri dari empat tahap, yaitu heuristik, kritik sumber (verifikasi), interprestasi, dan historiografi. Berdasarkan kajian yang dilakukan, de Gemeente Salatiga dipimpin oleh seorang burgermeester (wali kota) yang dibantu oleh gemeenteraad (dewan kota), sedangkan sumber daya ekonomi pemerintah Hindia-Belanda diperoleh melalui pendapatan dari berbagai pajak. Fasilitas dan infrastruktur yang dibangun oleh pemerintah Hindia-Belanda meliputi fasilitas perkantoran, gedung-gedung pemerintahan, sekolah-sekolah, dan kawasan permukiman penduduk.
Copyrights © 2020