Usaha mikro, kecil, dan menengah masih terkendala dengan penyusunan laporan keuangan dan jika dibiarkan hal itu akan berdampak negatif bagi perkembangan, salah satunya adalah produktivitas menjadi rendah karena kurangnya modal dan akan mempersulit perbankan melakukan analisa kelayakan pemberian kredit kepada pelaku. Populasi dalam penelitian ini adalah di kabupaten Denpasar sebanyak 97,277 dengan mengambil sampel sebanyak 100 perusahaan secara acak. Berdasarkan hasil Analisa data maka dapat disimpulkan bahawa H1 ditolak karena Persepsi Pelaku UMKM tidak berpengaruh terhadap Penerapan SAK EMKM di kota Denpasar dan H2 diterima karena Sosialisasi SAK EMKM berpengaruh positif terhadap Penerapan SAK EMKM di kota Denpasar.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020