Nasaruddin Umar menyebutkan laki-laki dan perempuan masih menyimpan beberapa masalah, baik dari segi substansi kejadian maupun peran yang diemban dalam masyarakat. Perbedaan anatomi biologis antara keduanya cukup jelas. Akan tetapi efek yang timbul akibat perbedaan itu menimbulkan perdebatan, karena ternyata perbedaan jenis kelamin secara biologis (seks) melahirkan seperangkat konsep budaya. Interpretasi budaya terhadap perbedaan jenis kelamin inilah yang disebut gender. Seberapa besar peranan perbedaan jenis kelamin (sex) menentukan perbedaan jender tidak cukup lagi diterangkan dalam kerangka teori nature dan nurture. Tetapi sudah menuntut teori-teori lebih canggih sesuai dengan perkembangan masalah tersebut di dalam masyarakat seperti teori psikoanalisa, teori fungsionalis structural, teori konflik, berbagai teori feminis dan teori sosio-biologis. Teori-teori ini sudah barang tentu mempunyai unsur-unsur kebenaran, namun diantara teori tersebut belum ada yang disepakati oleh semua pihak. Apalagi jika diperhatikan teori-teori tersebut tidak satupun di antaranya melibatkan nilai-nilai agama sebagai salah satu unsur pertimbangan, padahal nilai-nilai agama merupakan salah satu unsur penting di dalam kehidupan masyarakat. Jadi tulisan ini berupaya untuk mengungkap perspektif jender di dalam Al-Quran, dengan focus perhatian kepada ayat-ayat Al-Quran yang bernuansa jender.
Copyrights © 2018