Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penerimaan anak broken home sehingga mempunyai makna hidup. Subyek merupakan 10 anak di wilayah Kabupaten Demak yang keluarganya mengalami perceraian. Tema penelitian meliputi tiga hal yaitu: terapi kelompok dengan teknik logoterapi, penerimaan, dan anak broken home. Data di peroleh berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan skala psikologis menunjukkan bahwa dari 10 anak broken home mempunyai penerimaan rendah sehingga terapi kelompok dengan teknik logoterapi dianggap tepat untuk meningkatkan penerimaan anak broken home. Faktor – faktor yang mempengaruhi penerimaan anak broken home rendah adalah orang tua yang saling menyalahkan satu sama lain, marah dan tidak mendukung perawatan anak sehingga anak merasa tidak mempunyai tujuan hidup lagi. Selain itu lingkungan juga berpengaruh signifikan terhadap penerimaan anak broken home. Lingkungan melabeli keluarga yang mengalami perceraian sebagai keluarga yang gagal sehingga anak semakin tertekan dengan cap dari masyarakat. Berdasarkan hasil uji lapangan, tingkat penerimaan anak broken home meningkat setelah diberikan layanan terapi kelompok dengan teknik logoterapi. Ditunjukkan dengan perubahan tingkat penerimaan anak broken home sebelum diberikan perlakuan (evaluasi awal) dan sesudah (evaluasi akhir) sebesar 70 poin. Hasil uji efektivitas statistik perhitungan uji t juga menunjukkan 0,010 < 0,05. Disimpulkan bahwa terapi kelompok dengan teknik logoterapi efektif untuk meningkatkan penerimaan anak anak broken home.
Copyrights © 2017