Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi granul ekstrak biji buah keben sebagai senyawa anestesi serta mendapatkan konsentrasi yang tepat untuk proses pembiusan benih gelondongan ikan bandeng (Chanos chanos) untuk transportasi tanpa media air. Estrak biji buah keben mengandung senyawa saponin yang diketahui merupakan senyawa yang dapat digunakan sebagai anestesi bagi ikan akan tetapi, pengaplikasian dalam bentuk ekstrak terbilang tidak mudah karena ektrak sukar untuk larut dalam air. Oleh karena itu, dilakukan proses granulasi agar memudahkan pengaplikasiannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi. Konsentrasi granul ekstrak biji buah keben yang digunakan yaitu 5mg/L, 10mg/L, 15mg/L, 50mg/L, 100mg/L dan 200mg/L. Parameter yang diamati pada penelitian ini meliputi waktu induksi, waktu pulih sadar dan kelangsungan hidup ikan bandeng. Granul ekstrak biji buah kebenĀ pada konsentrasi 50mg/L, 100mg/L dan 200mg/L dapat memingsankan 100% ikan bandengĀ masing-masing dalam waktu 60 menit, 40 menit dan 20 menit. Pada konsentrasi 5mg/L, 10mg/L dan 15mg/L ikan bandeng tidak dapat pingsan dalam waktu kurang dari 1 jam. Konsentrasi granul ekstrak biji buah keben sebesar 200mg/L merupakan konsentrasi optimal dalam proses anestesi ikan bandeng karena menghasilkan fase pingsan dan waktu pulih sadar tercepat. Penggunaan granul ekstrak biji buah keben pada konsentrasi 200mg/L untuk transportasi tanpa media air selama 1 jam menghasilkan kelangsungan hidup ikan bandeng sebesar 50% dari total sebanyak 10 ekor ikan bandeng.
Copyrights © 2017