Latar Belakang: Penyakit diare hingga kini masih merupakan salah satupenyakit utama yang menjadi masalah kesehatan masyarakat diIndonesia karena memiliki morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Agenpenyebab diare yang paling sering ditemukan adalah bakteri Shigellaflexneri. Tumbuhan cengkodok (Melastoma malabathricum L.) merupakantumbuhan yang berkhasiat obat. Penelitian terdahulu menunjukkanadanya potensi daun cengkodok sebagai antibakteri. Tujuan: Penelitianini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak etanoldaun cengkodok (Melastoma malabathricum L.) dan konsentrasi efektifnyadalam menghambat pertumbuhan Shigella flexneri. Metodologi: Dauncengkodok diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol. Ekstrakyang diperoleh diskrining fitokimia dan diuji aktivitas antibakterinya denganmetode difusi sumuran. Kontrol positif yang digunakan adalahsiprofloksasin 5µg/sumuran dan kontrol negatif menggunakan DMSO10%. Hasil: Ekstrak etanol daun cengkodok mengandung senyawaflavonoid, saponin, tanin, dan terpenoid. Ekstrak etanol daun cengkodokmemiliki aktivitas antibakteri terhadap Shigella flexneri. Konsentrasi 80%menunjukkan aktivitas antibakteri terbesar namun siproflosasin 5 µgmemiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik bila dibandingkan dengankonsentrasi 80%. Kesimpulan: Ekstrak etanol daun cengkodok memilikiaktivitas antibakteri terhadap Shigella flexneri.Kata Kunci: antibakteri, ekstrak etanol daun cengkodok, Melastomamalabathricum L., Shigella flexneri
Copyrights © 2015