Pendahuluan : Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yangdiakibatkan oleh gangguan metabolisme. Saat ini jumlah penderitadiabetes di dunia dan Indonesia terus mengalami peningkatan. Penyakitini merupakan salah satu penyakit kronis yang akan diderita seumurhidup. Penyakit ini mengakibatkan hiperglikemia. Kondisi hiperglikemiadalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan timbulnya komplikasidiabetes. Salah satu komplikasi yang dapat timbul adalah retinopatidiabetika yang dapat menyebabkan kebutaan. Metode : Penelitiandilakukan di Optik 88 dan RSUD Sultan Syarif Mohamad AlkadriePontianak. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Jumlah sampelyang digunakan pada penelitian sebanyak 19 pasien retinopati diabetika.Data sampel diambil dari rekam medis pada periode dari Desember 2014– November 2016 dengan consecutive sampling. Data dianalisis denganuji univariat dan bivariat dengan uji korelasi spearman. Hasil : Pasienretinopati diabetika lebih banyak terjadi pada perempuan (79%),berdasarkan usia terjadi paling banyak pada rentang usia 51-60 (48%),.Dari sampel paling banyak menderita DM 5-10 tahun (53%), nilai HbA1cpaling banyak >7% (95%), dan stadium RD paling banyak pada NPDR(53%). Dari uji bivariat hubungan lama menderita diabetes melitusterhadap stadium retinopati diabetika menunjukkan korelasi yang tidaksignifikan (p: 0,631),(r 0,118), dan hubungan antara lama menderitadiabetes melitus dengan HbA1c menunjukkan nilai korelasi yang tidaksignifikan (p:0,305),(r-0,248) Kesimpulan : Terdapat hubungan yang tidaksignifikan antara lama menderita diabetes melitus dan nilai HbA1cterhadap stadium retinopati diabetika di Kota Pontianak Kata kunci: lama diabetes melitus, HbA1c, stadium retinopati diabetika
Copyrights © 2018