Makam Juang Mandor merupakan bukti sejarah akibat terjadinya peristiwa pembunuhan massal pada 28 Juni 1944 yang dilakukan oleh penjajah Jepang. Sebanyak 21.037 korban pembunuhan dimakamkan dalam 10 makam besar yang tersebar di sekitar kawasan bukit di Desa Mandor. Pemerintah daerah akhirnya mendirikan monumen peringatan pada tahun 1977 dan mengubah tempat pembunuhan massal tersebut menjadi kawasan wisata sejarah di Kalimantan Barat. Kondisi Makam Juang Mandor pada saat ini sudah mulai tidak terawat sehingga berdampak pada tingkat kehadiran pengunjung di kawasan wisata tersebut. Tujuan dibangunnya Museum Sejarah Makam Juang Mandor untuk mengembalikan status makam juang mandor menjadi tempat wisata sejarah yang ramai untuk dikunjungi. Fungsi utama Museum Sejarah Makam Juang Mandor adalah sebagai tempat rekreaksi dan belajar. Museum Sejarah Makam Juang Mandor menerapkan konsep Introduction untuk menggiring pengunjung menikmati setiap ruang pameran didalamnya. Penerapan konsep Introduction terletak pada susunan ruang dan bentuk fasad bangunan. Museum Sejarah Makam Juang Mandor memiliki bentuk fasad bangunan yang khas berupa susunan perisai yang mengartikan simbol perjuangan. Ruang pameran terbagi menjadi Era Kedatangan Jepang, Masa penjajahan, Masa genoida dan Era Perlawanan. Ruang Pameran outdoor dirancang dengan menempatkan 48 patung replika pejuang-pejuang Kalimantan Barat yang diletakkan tersusun memenuhi taman pada pameran outdoor. Kata Kunci : Sejarah, Wisata, Museum
Copyrights © 2019