cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jmars@untan.ac.id
Editorial Address
Gedung Program Studi Arsitektur Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Jalan Prof Dr. H. Hadari Nawawi, 78124
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur
ISSN : -     EISSN : 27465896     DOI : -
Core Subject : Engineering,
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur (sebelumnya Jurnal Online Mahasiswa S1 Arsitektur UNTAN) adalah jurnal nasional yang berisi kumpulan naskah/ artikel hasil perancangan arsitektur yang fokus pada kegiatan "analisis dan sintesis" yang mendukung proses-proses perancangan arsitektur dan menghasilkan karya arsitektural. Substansi naskah dapat berupa kajian mengenai metode perancangan, proses analisis dalam perancangan, pengambilan keputusan dalam proses desain, proses penciptaan karya arsitektural, dan teori yang mendukung proses perancangan. Selain itu, JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur juga menerima (terbatas) naskah dengan pendekatan "penelitian" kajian arsitektural lainnya, seperti sejarah, teori, dan kritik arsitektur, teknologi bangunan, serta kota dan permukiman. JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur mempunyai ISSN 2746-5896 (media online)
Arjuna Subject : -
Articles 417 Documents
SEKOLAH MENENGAH ISLAM TERPADU TAHFIDZUL QUR’AN KHUSUS AKHWAT DI PESANTREN LABBAIK Chairunnisa, Indah Rizqi Mauliddina
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2682.527 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40152

Abstract

Pengembangan sekolah pesantren dapat dianggap sebagai sebuah solusi maju untuk mendorong perkembangan pendidikan pesantren. Sekolah Menengah Islam Terpadu Tahfidzul Qur’an khusus Akhwat di Pesantren Labbaik adalah salah satu keinginan untuk maju dan berkembangnya pendidikan pesantren agar mampu bersaing dengan sekolah umum. Lokasi perancangan berada di Jalan Bumi Pratama Khatulistiwa, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Metode perancangan yang digunakan adalah melalui beberapa tahap gagasan (pemrogaman, wawancara, studi kepustakaan, dan kajian literatur), tahap analisis, konsep dan tahap pra rancangan. Sekolah pesantren khusus Akhwat membagi fungsi menjadi dua yaitu fungsi pendidikan dan fungsi hunian. Penyusunan fasilitas ke dalam perancangan mendapat tambahan analisis dari tapak, struktur dan utilitas. Hasil analisis perancangan berupa gambar pra rancangan. Perancangan sekolah ini berfokus pada fungsi dan fasilitas masing-masing bangunan. Kawasan sekolah ini terdapat 7 (tujuh) bangunan, yaitu SMPIT, SMAIT, Masjid serta Aula Pertemuan, Asrama Santriwati SMPIT serta SMAIT dan Area Makan SMPIT serta SMAIT. Masjid dan Aula Pertemuan merupakan pusat dari keseluruhan bangunan yang diletakkan ditengah selain berfungsi untuk para santriwati melakukan pendidikan islam juga dapat menampung aktivitas seperti mengadakan acara. Kata Kunci: Sekolah Menengah, Pesantren, Kabupaten Kubu Raya
PUSAT PARIWISATA KABUPATEN SINTANG Sarfina, Filzah
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3154.565 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v8i1.39907

Abstract

Kabupaten Sintang memiliki potensi pariwisata yang terdiri dari wisata alam, wisata budaya dan wisata buatan. Namun potensi wisata yang berlimpah tersebut tidak sejalan dengan sektor informasi dan promosi. Maka dari itu, diperlukan wadah untuk melakukan kegiatan informasi dan promosi wisata dalam bentuk bangunan Pusat Pariwisata di Kabupaten Sintang. Tujuan penulisan adalah untuk memaparkan konsep dan perancangan Pusat Pariwisata Kabupaten Sintang. Metode perancangan dilakukan dengan mengumpulkan informasi melalui buku, jurnal, internet, media massa, literatur, wawancara, dan analisis perancangan. Perencanaan dan perancangan Pusat Pariwisata Kabupaten Sintang berfokus pada fungsional yang terdiri dari fungsi informasi, promosi, dan pendukung. Analisis perancangan menghasilkan tata ruang dalam, tata ruang luar, dan bentuk bangunan. Tata ruang dalam terdiri dari susunan ruang informasi, galeri pajangan informasi wisata, ruang pameran, ruang audio visual, galeri interaksi, area konsultasi wisata, travel business, dan lainnya. Tata ruang luar terdiri dari perletakan massa bangunan, area plaza, area parkir, dan lainnya. Bentuk bangunan memiliki tiga lapis susunan massa. Sisi kanan dan kiri bangunan membuka dari bagian tengah bangunan untuk memberikan kesan menyambut. Fasad bangunan menerapkan konteks lokal daerah yang menyerupai bangunan panggung, atap pelana, dan ornamen Dayak. Kata kunci: Pusat Pariwisata, Kabupaten Sintang, Informasi
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA KALIMANTAN BARAT Harsono, Christian
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 7, No 2 (2019): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1240.719 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v7i2.39030

Abstract

Pendidikan pariwisata di Kalimantan Barat saat ini hanya memiliki program pendidikan menengah kejuruan. Pemerintah Kalimantan Barat menilai bahwa pendidikan pariwisata perlu mendapat peningkatan ke jenjang pendidikan tinggi. Perancangan Sekolah Tinggi Pariwisata Kalimantan Barat menjadi pilihan dalam meningkatkan pendidikan pariwisata Kalimantan Barat dari segi rumpun ilmu dan jenis pendidikan vokasi serta akademik. Sekolah Tinggi Pariwisata Kalimantan Barat direncanakan berlokasi di Kabupaten Kubu Raya dengan pertimbangan lokasi yang cocok untuk mengembangkan sektor komersial dan pendidikan. Tahapan perancangan Sekolah Tinggi Pariwisata Kalimantan Barat menggunakan studi kasus, wawancara mahasiswa pariwisata dan studi literatur untuk analisis perancangan. Sekolah Tinggi Pariwisata Kalimantan Barat mempunyai tiga fungsi, yaitu pendidikan, administrasi dan penunjang. Tiga fungsi tersebut menghasilkan enam massa perancangan, yaitu gedung kelas, laboratorium, rektorat, auditorium, perpustakaan dan masjid. Massa perancangan menerapkan tema neo vernakular dari budaya Dayak. Pemilihan tema neo vernakular berdasarkan kemiripan bentuk dasar linear antara Rumah Betang khas Dayak dengan tipikal bentuk bangunan pendidikan. Penerapan bentuk dari Rumah Betang terhadap perancangan berupa wujud atap pelana, lantai panggung dan motif khas Dayak Kalimantan Barat. Perancangan ini menggunakan motif khas Dayak Kalimantan Barat sebagai konsep bentuk secondary skin bangunan dan pola taman. Kata kunci: Sekolah Tinggi, Pariwisata, Neo Vernakular
PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL PARIT BARU Kharistotheo, Renhard
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1507.101 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40542

Abstract

Pasar merupakan sebuah fasilitas yang mewadahi kegiatan masyarakat dalam berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kabupaten Kubu Raya memiliki banyak pasar, salah satunya Pasar Tradisional Parit Baru yang terletak dijalan Adi Sucipto Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya yang belum terfasilitasi dengan baik. Kondisi Pasar Tradisional Parit Baru yang sekarang jauh dari standar sebuah pasar tradisional. Perlunya perancangan khusus dalam Pengembangan Pasar Tradisional Parit Baru yang sesuai dengan standar perancangan pasar. Metode yang digunakan untuk melakukan pengkajian data dimulai dari ide gagasan di lanjutkan dengan penyusunan program, kemudian tahap penganalisaan dan menghasilkan konsep dan desain. Konsep utama dari Pengembangan Pasar Parit Baru, Kabupaten Kubu Raya adalah “Selaras”. Selaras adalah serasi, sesuai, dan sepadan yang Pengaplikasian Konsep terhadap bangunan yaitu, bangunan didesain sesuai dengan standar Pasar Tradisional, dengan desain lebih terbuka dan tidak banyak menggunakan dinding sebagai pemisah antar ruang, serasi dalam komoditas jenis sifat pasar yaitu pasar kering dan pasar basah dengan pemisahan antara kedua jenis sifat tersebut, dan juga ruang pengelola pasar, pengaplikasian lainnya yaitu sirkulasi yang sepadan dengan pemisahan antara jenis sifat pasar yaitu kering dan basah, saling menghubungkan antar ruang dengan penempatan lapak dibagi sesuai jenis sifat pasar. Lapak tidak di batasi dinding, lapak yang didesain tebuka mempermudah para pedagang untuk saling berkomunikas satu sama lain juga dengan pembeli. Kata kunci: Pasar tradisional, pengembangan pasar tradisional, selaras
HOTEL TRANSIT DI KUBU RAYA DENGAN PENDEKATAN GREEN BUILDING Hapsari, Danti Arinta
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1877.477 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40260

Abstract

Kawasan di sekitaran Bandar Udara Internasional Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat masih memiliki banyak kekurangan dalam memfasilitasi penumpang yang membutuhkan akomodasi dalam memberikan hiburan atau tempat beristirahat dari padatnya aktivitas yang ada di bandara. Oleh karena itu, perancangan Hotel Transit di Kubu Raya sangat diperlukan sebagai sarana dan fasilitas baik pokok maupun penunjang penginapan di Kawasan Bandar Udara Internasional Supadio. Pendekatan rancangan bangunan hotel yang berkonsep Bangunan Hijau (Green Building) diharapkan dapat memberikan tempat penginapan yang ramah lingkungan dan sehat bagi pengguna maupun lingkungan sekitar. Tahapan perancangan Hotel Transit di Kubu Raya menggunakan metode pengkajian dari literatur, pengumpulan data, analisis data, dan perancangan. Perencanaan dan perancangan hotel transit berfokus pada penerapan lima kriteria green building. Material and Resources dalam penerapan material dasar bangunan yang dikategorikan bahan hemat sampah konstruksi seperti hebel. Energy and Atmosphere dalam memenuhi perhitungan data OTTV (Overall Thermal Transfer Value) dengan hasil 23,9 Watt/m2. Water Efficiency dalam pemanfaatan air hujan dan grey water. Sustainable Sites dalam mempertahankan dan menata kembali vegetasi eksisting sebagai bentuk perancangan. Indoor Environmental Quality diterapkan cross ventilation pada atap bangunan dua lantai hotel untuk membantu pembebanan pendinginan ruang dalam bangunan hotel. Kata kunci: Hotel Transit, green building, Kubu Raya
PONTIANAK HEALING CENTER RACHMADHANY, ARIF
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1060.603 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40139

Abstract

Layanan rehabilitasi medis di Kalimantan Barat saat ini hanya dapat dilakukan di rumah sakit. Perancangan Pontianak Healing Center dapat menjadi saran pilihan dalam melakukan rehabilitasi medis selain di rumah sakit. Perancangan Pontianak Healing Center terletak di Kota Pontianak. Lokasi perancangan dipilih untuk memberikan kemudahan akses kepada pasien dari berbagai daerah di Provinsi Kalimantan Barat. Tahapan perancangan menggunakan gagasan, mengumpulkan data, studi kasus, studi literatur, analisis, sintesis, dan perancangan. Perancangan Pontianak Healing Center mempunyai empat fungsi, yaitu rehabilitasi medis, penginapan, farmasi dan ibadah. Perancangan menerapkan tema healing environment yang bertujuan menyediakan lingkungan yang nyaman. Healing Environment memiliki tiga elemen yang menjadi acuan perancangan, yaitu alam, panca indera, dan psikologi. Penerapan tema menghasilkan lima massa perancangan berupa gedung utama, fisioterapi, okupasi, penginapan, dan musholla. Massa perancangan menggunakan material alami dan modern seperti kayu, bata merah, dan bata ringan. Perancangan mempunyai taman terapi untuk mendukung rehabilitasi medis, yaitu taman aromatik, air, meditasi, latih tanam, dan latih jalan. Taman menggunakan elemen alam seperti tanaman, air, batu, dan kayu. Bunga yang digunakan di taman dari jenis beraroma seperti mawar dan melati. Pohon yang digunakan di taman dari jenis yang teduh dan pengarah sirkulasi seperti ketapang kencana. Kata kunci: Perancangan, Rehabilitasi medis, Healing Environment
PUSAT PENGEMBANGAN STARTUP (STARTUP INCUBATOR DAN CO-WORKING SPACE) DI KOTA PONTIANAK Maulani, Aulia
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1634.734 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v8i1.39855

Abstract

 Perkembangan teknologi telah menjadi tuntutan bagi masyarakat untuk terus mengikuti gaya hidup yang ada. Startup merupakan hasil dari kebutuhan masyarakat yang ditransformasikan dalam bentuk teknologi digital. Kota Pontianak merupakan kota dengan pengembang Startup yang cukup berpotensi untuk ikut bersaing dalam skala yang lebih besar. Ekosistem Startup di Kota Pontianak diperkirakan akan meningkat setiap tahunnya, hingga saat ini terhitung sudah ada 40 Startup yang sedang dalam masa pengembangan. Namun ketika sudah ada potensi tetapi tidak didukung dengan fasilitas yang mumpuni, sehingga menghasilkan ide untuk memberikan ruang inkubator bagi Startup dengan tujuan agar mereka dapat berkembang. Tahapan perancangan dimulai dengan mengumpulkan data mengenai perkembangan Startup di Kota Pontianak, menggunakan studi kasus, dan mencari studi literatur agar dapat menyediakan ruang untuk pengembangan ide kreatif. Ruang kreatif menjadi tema besar pada perancangan ini dengan menyediakan ruang untuk menstimulasi, kolaborasi, refleksi dan bermain. Penerapan pada desain ditunjukkan dengan permainan massa bangunan berupa bentuk solid dan garis sehingga kolom dan talang air diletakkan sejajar dengan garis dinding terluar dan penggunaan barrier berupa vertical garden, penggunaan material penutup atap berbentuk datar. Meningkatkan kenyamanan ruang dengan memberikan bukaan besar berupa dinding kaca yang dilindungi oleh ruang sirkulasi, dan penggunaan material pengisi dinding berupa roster beton sebagai media pembiasan cahaya. Kata kunci: Perancangan Inkubator Startup, Startup, Ruang Kreatif
REDESAIN BANDAR UDARA PANGSUMA PUTUSSIBAU Hiasinta Vianney Rita Aberti
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1431.406 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40607

Abstract

Meningkatnya jumlah penumpang Bandar Udara Pangsuma Putussibau merupakan pendorong perkembangan kapasitas pada masing-masing fasilitas bandar udara. Perkembangan bandar udara dari skala bandar udara pengumpan (spoke) menjadi bandar udara pengumpul skala tersier. Hal ini berdasarkan Rencana Induk Nasional Bandar Udara Nasional dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 69 Tahun 2013 Tentang Tatanan Kebandarudaraan, menyebutkan pada tahun 2020 hingga 2030 Bandar Udara Pangsuma Putussibau sebagai bandar udara skala pengumpul skala tersier.  Menurut perhitungan peramalan jumlah penumpang pesawat Bandar Udara Pangsuma mengambil tahun rencana yaitu tahun 2028 dengan jumlah kenaikan penumpang sebesar 22,9%. Meningkatnya jumlah penampang ini memungkinkan untuk berkembangnya bandar udara. Tujuan dari penulisan ini adalah penataan ulang/redesain Bandar Udara Pangsuma Putussibau agar dapat memaksimalkan fungsi dari masing-masing fasilitas bandar udara. Metode perancangan adalah menggunakan analisis dengan membandingkan teori dengan data di lapangan. Perancangan berfokus pada penataan ulang/redesain bandar udara yang melatarbelakangi penulisan ini yaitu merancang bandar udara yang sesuai dengan perkembangan penumpang pada tahun rencana, jumlah dan jenis pesawat yang beroperasi, bangunan fasilitas serta penerapan tema eko-arsitektur pada bangunan. Sehingga setelah dilaksanakannya Redesain Bandar Udara Pangsuma ini dapat diperoleh fasilitas-fasilitas bangunan yang dapat menampung jumlah penumpang sesuai dengan standar Rencana Induk Nasional Bandar Udara. Kata kunci: Bandar Udara Pangsuma Putussibau, Perkembangan, Penataan ulang 
RUMAH SAKIT PENYAKIT INFEKSI KALIMANTAN BARAT Bakara, Bethesda
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1087.841 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40461

Abstract

Penyakit infeksi dan menular merupakan penyebab utama tingginya angka kematian pada negara berkembang. Indonesia sebagai negara berkembang yang memiliki iklim tropis, endemik dengan beberapa penyakit infeksi dan menular seperti DHF dan diare. Pulau Kalimantan belum memiliki wadah atau rumah sakit khusus untuk menangani penyakit infeksi dan menular. Provinsi Kalimantan Barat dalam kondisi waspada Triple Burden's yang terdiri dari malaria, tuberkulosis (TBC), dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Perancangan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Kalimantan Barat menjadi wadah proses penyembuhan, pengobatan dan rehabilitasi pasien penyakit infeksi dan menular. Metode perancangan dilakukan dengan beberapa tahap yaitu gagasan, pengumpulan data, identifikasi, analisis, sintesis dan pengembangan rancangan. Perancangan berfokus pada desain yang memperhatikan perilaku, sirkulasi dan kebutuhan ruang. Hasil Perancangan terdiri dari 2 massa utama dan 3 massa pendukung. Analisis perancangan menghasilkan lima fungsi rumah sakit, yaitu pelayanan medis, penunjang pelayanan medis, pengelola, penunjang operasional dan pemeliharaan sarana rumah sakit. Massa perancangan menggunakan kolom bentuk silinder dan struktur bentang lebar. Perancangan Rumah Sakit Penyakit Infeksi Kalimantan Barat menggunakan pengolahan limbah bahan berbahaya beracun (B3) yang berfungsi untuk menangani dan memusnahkan limbah berbahaya agar tidak membahayakan lingkungan. Kata kunci: Perancangan, Rumah Sakit, Penyakit Infeksi
PUSAT PENGEMBANGAN BAKAT PENYANDANG DOWN SYNDROME DI PONTIANAK Tampubolon, Friska Johana Benedict
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 8, No 1 (2020): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1032.826 KB) | DOI: 10.26418/jmars.v8i1.40153

Abstract

Di Kota Pontianak tersedia lembaga yang menyediakan wadah belajar-mengajar bagi penyandang berkebutuhan khusus termasuk penyandang down syndrome berupa Sekolah Luar Biasa yang berfokus pada pendidikan formal. Pusat pengembangan bakat untuk penyandang down syndrome di Pontianak bertujuan untuk mengajak masyarakat mengenali, mengakui dan mengapresiasi potensi atau bakat penyandang down syndrome. Proses belajar menyesuaikan dengan bakat yang ditunjukkan oleh penyandang down syndrome. Pengenalan bakat dapat dimulai dari teori sembilan kecerdasan majemuk. Metode perancangan dilakukan dengan mereview buku, jurnal, ulasan, dan wawancara psikolog mengenai perilaku penyandang down syndrome dan kecerdasan majemuk. Perencanaan dan perancangan pusat pengembangan bakat penyandang down syndrome berfokus pada bentuk, ruang dan susunan dengan pertimbangan faktor keselamatan, interaktif, dan fleksibel. Permainan bentuk massive namun tidak terkesan tertutup, penyusunan ruang terbagi secara jelas dan interior disusun sedemikian rupa untuk keamanan, permainan warna dan gambar pada tiap kelas agar interaktif dan tersedianya ruang yang dapat dinikmati bersama agar fleksibel. Penerapan struktur pada bentuk kolom yang bulat dan elevasi lantai yang rendah. Dalam penerapan utilitas dan fisika bangunan berupa material lantai yang tidak licin dan mudah dibersihkan, material dinding dan plafon kedap suara. Interior yang menggunakan warna cerah tapi tidak mencolok serta memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami. Kata kunci: Perancangan, Down syndrome, Bakat

Page 1 of 42 | Total Record : 417